Mantan Bek Manchester City Mengungkap Kebenaran Pahit di Balik Kepergiannya

Ketika Manchester City dikuasai oleh Sheikh Mansour pada musim panas tahun 2008, klub ini secara alami dikaitkan dengan sejumlah pemain bintang dengan harga transfer yang tinggi.

Richard Dunne kemudian bermain sebanyak 31 kali sebagai pemain belakang tengah untuk City di Liga Premier selama musim 2008/2009. Namun, ketika bursa transfer musim panas tiba, pemain internasional Irlandia ini merasa klub sedang memaksa dirinya pergi.

“Dulu sangat mengganggu karena mereka mencoba untuk merekrut John Terry selama pramusim di Afrika Selatan,” kata Dunne kepada FourFourTwo.

“Saya bertanya, ‘Apakah saya akan pergi?’ dan staf menjawab, ‘Tidak, dia akan bermain bersama Anda’ – jadi mereka semua berbohong, yang saya tidak hargai. Saya tidak merasa perlu hanya duduk-duduk saja.”

Ketika ditanya tentang komentar mantan CEO Manchester City, Garry Cook: “Richard Dunne tidak terlalu terdengar di Beijing” dalam berbicara tentang ambisi global klub, Dunne memberikan tanggapan yang tegas.

“Kami sudah beberapa kali mengadakan pertemuan sebelumnya dan dia bukan orang yang saya sukai, jadi itu tidak mengejutkan saya,” ujar Dunne.

“Dia bukan orang yang paham sepakbola dan saya tidak banyak menghormatinya. Hampir seperti, ‘Lupakan sepakbola – kita hanya ingin menjual jersey’, sedangkan menurut saya klub perlu berkonsentrasi untuk menjadi lebih baik.”

Mereka kemudian berhasil menjadi lebih baik, meskipun tanpa kehadiran Dunne. Setelah sembilan musim penuh bersama Manchester City, Dunne pergi ke Aston Villa dengan biaya £5 juta bagi sisi Martin O’Neill.

City, di sisi lain, tidak dapat mendatangkan bek tengah yang diinginkan, John Terry. Sebagai gantinya, mereka menggantikan Dunne dengan Joleon Lescott dan Kolo Toure, yang ditambahkan ke skuad yang sudah termasuk Vincent Kompany, Nedum Onuoha, dan Micah Richards.

Aspirasi Global Manchester City

Manchester City, dengan kepemimpinan Sheikh Mansour, memiliki ambisi untuk menjadi salah satu klub top dunia. Namun, pernyataan Garry Cook tentang keinginan klub hanya untuk menjual jersey dan bukan untuk meningkatkan kualitas sepakbola, menimbulkan kontroversi.

Richard Dunne, eks pemain Manchester City, mengkritik komentar Cook tersebut. Ia berpendapat bahwa klub seharusnya fokus pada peningkatan kualitas tim daripada hanya berorientasi pada aspek komersial.

Dalam perjalanan mereka menuju ambisi global, Manchester City berhasil membangun skuad yang kuat dengan pemain-pemain berkualitas. Meskipun tidak berhasil merekrut John Terry, mereka mampu membawa Joleon Lescott dan Kolo Toure sebagai pengganti Richard Dunne.

Komitmen klub dalam mencapai ambisi global juga terlihat dari investasi mereka dalam fasilitas dan akademi. Manchester City memiliki fasilitas latihan yang modern dan akademi yang berkualitas, yang merupakan langkah penting dalam pengembangan pemain-pemain masa depan.

Perubahan dalam Skuad Manchester City

Kepindahan Richard Dunne ke Aston Villa membuka kesempatan bagi pemain-pemain lain untuk mengisi posisi di lini belakang Manchester City. Dengan kedatangan Joleon Lescott dan Kolo Toure, serta keberadaan Vincent Kompany, Nedum Onuoha, dan Micah Richards, skuad City semakin kuat di lini belakang.

Kedatangan Lescott dan Toure merupakan langkah strategis dalam memperkuat pertahanan Manchester City. Kedua pemain tersebut memiliki pengalaman dan kualitas yang dapat meningkatkan performa tim.

Dengan perubahan dalam skuad, Manchester City berhasil meraih kesuksesan yang signifikan dalam beberapa musim berikutnya. Mereka mampu meraih gelar Liga Premier dan mencapai level yang lebih tinggi dalam kompetisi Eropa.

Kesuksesan Manchester City dalam membangun skuad yang kuat dan mencapai ambisi globalnya menunjukkan komitmen yang serius dalam mengembangkan klub. Dengan fokus pada peningkatan kualitas tim dan investasi dalam fasilitas dan akademi, City telah menjadi salah satu kekuatan besar dalam sepakbola dunia.

Disarikan dari: Source