Noel Gallagher, Pendukung Manchester City, Anggap 115 Dakwaan Sebagai Hal Kecil dalam Debat Pelanggaran Keuangan

Noel Gallagher Mengomentari Kemungkinan Sanksi untuk Manchester City

Manchester City dihadapkan pada 115 pelanggaran aturan keuangan Premier League antara musim 2009/10 dan 2017/18. Noel Gallagher, seorang penggemar setia Manchester City, memberikan pandangannya tentang kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan kepada klub tersebut.

Dalam wawancara dengan talkSPORT, Gallagher merayakan kesuksesan klub sejak Sheikh Mansour mengambil alih pada September 2008. Dalam waktu itu, City telah memenangkan tujuh gelar Liga Premier, dua Piala FA, dan enam Piala EFL.

Namun, ketika ditanya apakah mereka adalah juara terhebat atau penipu terbesar, Gallagher menjawab, Kita tidak tahu. Gallagher menyarankan bahwa ada beberapa dasar untuk pelanggaran yang dilaporkan, sambil tetap berpendapat bahwa Premier League dan FA – yang sebenarnya tidak terlibat dalam tuduhan yang disampaikan – berusaha untuk mengurangi prestasi Manchester City dalam dekade terakhir.

Gallagher mengatakan, Apa yang terjadi di luar lapangan, tidak ada yang tahu. Saya tidak tahu apa tuduhannya, tetapi kenyataan bahwa ada 115 tuduhan tampaknya sedikit terlalu kecil untuk saya, tetapi pasti ada satu tuduhan besar di sana.

Gallagher melanjutkan, FA dan Premier League telah mengejar City selama beberapa waktu, dan apa yang akan terjadi, akan terjadi. Telah ada pembicaraan tentang pelanggaran FFP untuk beberapa waktu, dan saya tidak tahu apa yang harus dipikirkan tentang hal itu. Saya yakin FA dan Premier League memiliki orang-orang mereka yang mengatakan satu hal, dan City memiliki orang-orang mereka yang mengatakan sesuatu yang berbeda. Di suatu tempat di tengah, semuanya akan terkuak, lalu sanksi akan apa pun jika City terbukti bersalah, dan kemudian kita semua akan melanjutkan.

Manchester City dan Pelanggaran Aturan Keuangan

Manchester City sedang diinvestigasi oleh Komisi Independen atas dugaan pelanggaran aturan keuangan sebanyak 115 kali. Klub itu telah dituduh melanggar aturan keuangan Liga Premier antara musim 2009/10 dan 2017/18.

Ini bukan kali pertama Manchester City dihadapkan pada tuduhan pelanggaran aturan keuangan. Pada tahun 2020, UEFA memutuskan bahwa City melakukan pelanggaran serius terhadap Peraturan Fair Play Keuangan antara 2012 dan 2016, memberi mereka larangan selama dua tahun dari kompetisi klub Eropa.

Namun, Court of Arbitration for Sport (CAS) kemudian membatalkan larangan tersebut. Tetapi, investigasi yang sedang berlangsung oleh Komisi Independen memberikan pertanyaan besar tentang kepatuhan klub terhadap aturan keuangan.

Tuduhan pelanggaran aturan keuangan ini telah memicu banyak spekulasi dan kontroversi, terutama di antara penggemar sepak bola. Beberapa penggemar mendukung Manchester City dan merasa tuduhan tersebut tidak adil. Di sisi lain, beberapa penggemar merasa bahwa Manchester City telah menipu dan harus dikenakan sanksi yang tegas.

Namun, yang pasti adalah bahwa investigasi ini akan memiliki dampak besar pada masa depan Manchester City dan sepak bola Inggris secara keseluruhan. Klub harus menunggu hasil dari investigasi ini dan bersiap menghadapi kemungkinan sanksi jika ditemukan bersalah.

Disarikan dari: Source