Sam Allardyce Siap Menjadi Direktur Sepak Bola Leeds United
Leeds United memasuki musim 2022/23 dengan Jesse Marsch sebagai pelatih, tetapi berakhir dengan menggantinya dengan Javi Gracia dan Sam Allardyce. Meskipun demikian, klub tidak dapat memperoleh hasil yang baik di musim tersebut. Andrea Radrizzani, pemilik klub, tampak kebingungan dalam mengambil keputusan. Ia terlalu cepat mengganti pelatih dan membuat situasi semakin buruk. Allardyce, yang kemudian diangkat sebagai pelatih, dirasa sudah terlambat untuk memperbaiki situasi. Walau begitu, Allardyce yakin ia masih memiliki kesempatan untuk kembali ke Leeds United sebagai direktur sepak bola.
Allardyce berbicara dalam No Tippy Tappy Football Podcast bahwa ia bersedia membantu klub dalam hal restrukturisasi klub. Ia ingin membantu klub dalam jangka pendek dan jangka panjang. Allardyce merasa terhormat dapat bekerja sama dengan klub yang besar seperti Leeds United. Meskipun ia gagal membawa klub meraih kemenangan pada empat pertandingan yang dipimpinnya, ia masih yakin bisa membantu klub dalam bidang yang lain. Misalnya, membantu manajemen klub dalam mengambil keputusan dalam hal taktik, pemain, dan strategi perekrutan.
Namun, Allardyce menyadari bahwa ia juga memiliki kelemahan dalam hal kepemimpinan. Kekalahan dalam empat pertandingan dan gaya permainan yang kuno mungkin menjadi bahan pertimbangan bagi klub dalam memilihnya sebagai direktur sepak bola. Allardyce yakin bahwa ia bisa belajar dari kegagalan di masa lalu dan menjadi lebih baik lagi dengan pengalaman yang ia miliki.
Kepemilikan Leeds United yang Tidak Konsisten
Leeds United memasuki musim 2022/23 dengan harapan tinggi. Namun, klub ini mengalami banyak masalah dalam hal kepemilikan klub. Andrea Radrizzani, pemilik klub, tidak memiliki kejelasan dalam mengambil keputusan. Ia terlalu mudah mengambil keputusan dan membuat situasi klub semakin buruk. Akhirnya, klub ini berakhir dengan mengganti pelatih beberapa kali dalam satu musim. Situasi ini mempengaruhi performa klub di dalam lapangan.
Masalah ini berasal dari kepemilikan klub yang tidak konsisten. Kepemilikan klub beralih dari Andrea Radrizzani ke 49ers. Hal ini menyebabkan ketidakjelasan dalam pengambilan keputusan klub. Klub harus memiliki kepemilikan yang jelas dan konsisten dalam mengambil keputusan. Klub harus memiliki visi jangka panjang dan jangka pendek yang jelas. Tanpa adanya kepemilikan yang jelas, klub akan sulit dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Klub harus membuat keputusan yang tepat dalam hal kepemilikan klub. Keputusan ini akan mempengaruhi performa klub di dalam lapangan. Klub harus memiliki kepemilikan yang konsisten dan memiliki visi yang jelas dalam jangka panjang dan jangka pendek. Hal ini akan membantu klub mencapai tujuannya dan menghindari masalah yang terjadi di musim ini.
Disarikan dari: Sumber