Pertunjukan Rain di ‘KCON LA 2023’ Berakhir Mengecewakan dengan Black Ocean dan Teriakan

Kontroversi ‘Black Ocean’ yang Menimpa Rain di KCON LA 2023

Rain, seorang ikon sejati dalam dunia K-Pop, baru-baru ini menjadi sorotan di KCON LA 2023. Penampilan Rain di acara tersebut menuai beragam reaksi dari penggemar Ciipher, grup yang dibesarkan oleh Rain melalui perusahaan rekamannya, RAIN Company. Namun, ada beberapa kejadian kontroversial yang terjadi selama penampilan Rain, termasuk munculnya fenomena ‘black ocean’. Apa sebenarnya yang terjadi?

‘Black ocean’ adalah tindakan kontroversial di mana para penonton sama-sama mematikan lightstick mereka selama penampilan seorang artis sebagai bentuk protes terorganisir. Pada saat Rain tampil di KCON LA 2023, sejumlah penonton memang mematikan lightstick mereka. Namun, respon dari penonton lainnya cukup beragam. Beberapa penonton terlihat mengeluarkan suara protes dan meluapkan kekecewaan mereka kepada Rain, sementara yang lain tetap menyala dan menunjukkan dukungan mereka.

Sebagai seorang ikon K-Pop generasi pertama, Rain sudah mengalami pengalaman pahit dari fenomena ‘black ocean’ ini selama karirnya yang panjang. Beberapa kritikus berpendapat bahwa aksi ‘black ocean’ yang terjadi pada Rain di KCON LA 2023 tidak mencapai dampak yang diharapkan. Hal ini bisa disebabkan oleh pengalaman Rain sendiri yang membuatnya lebih terbiasa dengan fenomena ini, sehingga arti dari aksi tersebut menjadi tereduksi.

Meskipun penampilan Rain di KCON LA 2023 menghadapi kontroversi, tidak bisa dipungkiri bahwa karir Rain telah memberikan kontribusi besar bagi industri K-Pop. Selain menjadi penyanyi, Rain juga menjabat sebagai CEO RAIN Company dan telah membantu debut grup Ciipher melalui perusahaannya. Namun, tidak semua promosi yang diberikan pada Ciipher berjalan dengan lancar, terutama setelah anggota grup tersebut muncul di acara survival.

Reaksi netizen terhadap fenomena ‘black ocean’ yang menimpa Rain juga beragam. Beberapa netizen mengungkapkan kekecewaan mereka karena ‘black ocean’ tidak terjadi sepenuhnya pada penampilan Rain, sementara yang lain melihat hal ini sebagai momen lucu tanpa ada maksud serius di baliknya. Namun, Rain sendiri mungkin tidak terlalu mempermasalahkan aksi tersebut, karena setiap tiket yang terjual adalah keuntungan baginya.

Keberagaman reaksi penonton dan pandangan yang berbeda-beda mengenai fenomena ‘black ocean’ ini menimbulkan keraguan tentang otentisitas dari aksi tersebut. Meskipun beberapa penonton memang memadamkan lightstick mereka, tetapi masih terlihat adanya penonton yang tidak terlibat atau bahkan tetap menyala. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena ‘black ocean’ belum mencapai tingkat protes yang diharapkan.

Dalam kesimpulannya, kontroversi ‘black ocean’ yang menimpa Rain di KCON LA 2023 menghadirkan sejumlah pertanyaan. Apakah tindakan mematikan lightstick sebagian saja sudah bisa dianggap sebagai protes yang efektif? Apakah pengalaman Rain yang sudah lama berkarir di industri musik membuatnya lebih terbiasa dengan fenomena ini? Semua ini menjadi bahan refleksi bagi penggemar dan para produser acara untuk menghargai dan memperlakukan artis dengan adil, tanpa mengesampingkan potensi kontroversi yang mungkin timbul.