Aplikasi Downloader Dihapus dari Play Store karena Diduga Mendukung Pembajakan
Memiliki aplikasi di Play Store sebagai pengembang Android tidaklah mudah. Selain harus membangun nama baik dan meningkatkan jumlah unduhan, para pengembang juga harus mengkhawatirkan kebijakan Play Store yang seringkali tidak dapat diprediksi dan berdampak merugikan. Terkadang, bahkan para pengembang yang telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengikuti aturan tetap mempunyai aplikasinya dihapus dari platform tersebut secara tiba-tiba. Baru-baru ini, aplikasi Downloader yang diduga mendukung pembajakan dihapus dari Play Store, hanya karena aplikasi ini terdapat fitur browser yang dapat digunakan untuk membuka situs pembajakan.
Downloader menjadi aplikasi populer di Android TV, didesain untuk mengatasi masalah para pengguna dengan akses ke file pada perangkat mereka, misalnya untuk melakukan sideloading aplikasi. Salah satu fitur dari aplikasi ini adalah adanya browser yang dapat diakses melalui remote, memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengunduh file dari situs web. Namun, sekelompok perusahaan televisi di Israel melaporkan aplikasi ini kepada Google dengan tuduhan aplikasi ini dapat mengakses situs web pembajakan dan banyak digunakan untuk akses konten tanpa membayar. Pengembang aplikasi, Elias Saba, menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki hubungan dengan situs web pembajakan yang dimaksud dan bahwa aplikasinya hanya mengarahkan pengguna ke halaman utama situs webnya sendiri, yaitu AFTVnews.
Saba mengajukan banding setelah menerima keluhan DMCA melalui Play Console, namun Google menolaknya hanya dalam waktu satu jam. Saba kemudian mengajukan banding kedua dengan menggunakan formulir kontra-notifikasi DMCA dari Google, tetapi hingga saat ini dirinya belum menerima tanggapan apapun. Saba menjelaskan bahwa upaya bandingnya terakhir kali diperbarui pada pagi hari ini. Meski aplikasi ini bekerja sama seperti banyak browser lainnya di Play Store, belum jelas apakah aplikasi ini akan diizinkan kembali di Play Store.
Jika browser dapat dihapus karena bisa membuka situs-situs pembajakan, maka setiap browser di Play Store seharusnya juga dihapus bersamaan dengannya. Pengembang aplikasi Downloader mengecam tindakan Google yang hanya diam dan tidak berusaha untuk menyaring keluhan DMCA yang dianggap sepele seperti yang dirinya terima.
Menyelesaikan Konflik antara Kebijakan Play Store dan Perlindungan Hak Cipta
Keputusan untuk menghapus aplikasi Downloader dari Play Store menunjukkan betapa rumitnya tugas Google dalam memastikan kepatuhan pengembang aplikasi terhadap aturan Perlindungan Hak Cipta. Meski Google memiliki kebijakan yang jelas terkait pelanggaran hak cipta, namun dalam kenyataannya seringkali terdapat perselisihan antara kebijakan Play Store dan hak cipta.
Tentu saja, para pengembang aplikasi harus mematuhi aturan kebijakan Play Store. Namun, upaya Google untuk memastikan kepatuhan terhadap hak cipta juga membutuhkan pemeriksaan yang lebih teliti. Keluhan DMCA yang sepele dapat mencegah pengembang untuk memperbarui aplikasi mereka atau bahkan menghapus aplikasi tersebut sepenuhnya dari Play Store. Hal ini dapat merugikan para pengembang yang sebenarnya tidak terkait dengan pelanggaran hak cipta.
Google perlu memastikan bahwa kebijakan Play Store tidak berkonflik dengan hak cipta dan perlindungan privasi. Tidak hanya itu, Google juga harus menyaring keluhan DMCA yang sepele dan memastikan bahwa penggunaan DMCA tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pengembang aplikasi juga perlu menyadari pentingnya mematuhi aturan hak cipta dan menghindari konten ilegal dalam aplikasi mereka.
Dalam rangka menjaga keamanan dan integritas Play Store, Google harus terus meningkatkan upaya untuk memastikan kepatuhan pengembang aplikasi terhadap aturan Perlindungan Hak Cipta. Namun, Google juga harus memastikan bahwa kebijakannya tidak merugikan para pengembang aplikasi yang sebenarnya tidak terkait dengan pelanggaran hak cipta.
Disarikan dari: Citation