Manfaat dan Keterbatasan ChatGPT dalam Bidang Kesehatan
Artificial Intelligence (AI) semakin berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan memberikan kemajuan yang signifikan dalam bidang kesehatan. Salah satunya adalah ChatGPT, sebuah aplikasi AI yang dirilis pada November 2022 dan telah mengubah cara aplikasi AI diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bidang kesehatan. Artikel ini akan membahas beberapa manfaat dan keterbatasan yang ChatGPT bawa bagi para dokter.
Manfaat
Salah satu manfaat yang signifikan dari ChatGPT adalah potensi dalam meningkatkan pendidikan kedokteran yang dibantu oleh AI. Aplikasi ini mencapai tingkat akurasi hampir 50% dalam berbagai jenis Ujian Lisensi Medis AS (USMLE), dan melampaui 60% dalam beberapa analisis. Kinerja ini menjadikan model ini semakin dekat pada rentang nilai yang diperlukan untuk lulus, dan menjadi standar baru bagi model AI lainnya.
Penggunaan lain dari ChatGPT adalah kemampuannya untuk menghasilkan artikel penelitian resmi dengan kosakata yang indah dan nada yang menyenangkan. Aplikasi ini sangat efisien dalam merangkum teks dan dokumen yang menghemat waktu bagi para profesional kesehatan dengan mengekstrak informasi yang relevan dari dokumen, seperti gejala, pengobatan, hasil laboratorium, atau laporan pemindaian.
ChatGPT mendukung lebih dari 50 bahasa, dan dengan memanfaatkan kemampuan multibahasanya, aplikasi ini memungkinkan terjemahan artikel penelitian dengan efisien dan akurat antar berbagai bahasa, memfasilitasi kolaborasi global dan berbagi pengetahuan. ChatGPT juga menyederhanakan proses pencatatan rekam medis dengan menghasilkan ringkasan pasien dan riwayat medis otomatis. Para praktisi kesehatan dapat mengucapkan catatan mereka, sehingga model dapat mengekstrak detail penting seperti gejala, diagnosis, pengobatan, dan informasi relevan dari catatan pasien.
Dalam studi terbaru, ChatGPT menunjukkan keandalannya sebagai agen percakapan untuk mengumpulkan informasi dari pasien dengan berbagai macam penyakit. Partisipan merasa mudah digunakan (94%) dan memandangnya sebagai dukungan yang berharga untuk pemberdayaan pasien (88%). Menurut sebuah studi sebelumnya, terdapat kebutuhan global akan sekitar 6,4 juta dokter untuk mencapai tujuan Cakupan Kesehatan Universal. Untuk mengatasi masalah ini, model AI seperti ChatGPT dapat berfungsi sebagai asisten virtual untuk telemedicine, terutama di daerah yang kekurangan dokter. ChatGPT dapat memberikan panduan dan dukungan jarak jauh kepada pasien. Namun, perlu diingat bahwa model ini dapat menghasilkan hasil yang tidak akurat, yang dapat berbahaya dalam beberapa kasus. Oleh karena itu, penting untuk memantau kinerja asisten virtual semacam ini dengan cermat.
Salah satu manfaat lain dari ChatGPT adalah kemampuannya untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan. Carbon Health, sebuah jaringan layanan kesehatan AS, memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan. Model AI mereka yang didukung oleh GPT-4 dapat menghasilkan ringkasan data kesehatan dan medis hanya dalam waktu 4 menit, jauh lebih cepat dari waktu yang dibutuhkan oleh dokter manusia (16 menit). Carbon Health melaporkan tingkat kesesuaian yang mengesankan sebesar 88% untuk catatan medis yang dihasilkan oleh model tanpa memerlukan pengeditan. Model AI ini telah diimplementasikan di lebih dari 130 klinik dan memberikan dampak positif lebih dari 600 staf medis, dengan satu klinik melaporkan peningkatan 30% dalam jumlah pasien yang ditangani dalam jangka waktu yang sama.
Keterbatasan
Salah satu keterbatasan terbesar dari ChatGPT adalah kinerjanya yang buruk dalam hal konteks atau nuansa, yang sangat penting untuk keamanan dan efektivitas layanan kesehatan. Kinerja model ini bergantung pada data yang digunakan untuk pelatihannya, sehingga adanya bias pada dataset tersebut akan menghasilkan rekomendasi yang tidak adil bagi pasien yang kurang terwakili.
Selain itu, tergantung pada kualitas dan sifat dataset pelatihan, keluaran dari model bisa salah ketika menulis tentang topik kesehatan, yang dapat menyebabkan masalah hukum, seperti gugatan. Selain itu, model ini dilatih pada data hingga tahun 2021 saja dan tidak menyadari kemajuan terbaru dalam bidang kesehatan. Model seperti ChatGPT juga menimbulkan kekhawatiran tentang masalah privasi dalam layanan kesehatan. Ada risiko pelanggaran data dan akses tidak sah ke informasi medis yang sensitif. Keterbatasan lain adalah ChatGPT juga dapat digunakan untuk serangan phishing. Hacker dapat menyamar sebagai praktisi medis atau bahkan mengakses catatan pasien.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, meskipun ChatGPT menawarkan manfaat yang signifikan seperti meningkatkan pendidikan kedokteran, menghasilkan artikel penelitian, dan menyederhanakan pencatatan rekam medis, model ini juga memilik keterbatasan, termasuk kurangnya konteks dan nuansa, potensi bias, masalah privasi, dan risiko informasi medis yang salah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertimbangkan keterbatasan dan masalah etika dengan cermat sebelum mengimplementasikan ChatGPT atau model AI serupa di bidang kesehatan, untuk memastikan keseimbangan antara efisiensi, keamanan pasien, dan privasi.
Disarikan dari: Citation