Steven Schumacher Mengadopsi ‘Mentalitas Hiu’ untuk Memastikan Promosi Plymouth Argyle ke Championship

Plymouth Argyle: Tim yang Relentless dalam Meraih Liga Satu

Plymouth Argyle berhasil meraih gelar juara Liga Satu musim ini dengan torehan 101 poin. Mereka berhasil mengalahkan Ipswich Town yang juga berhasil naik ke kasta kedua sepakbola Inggris, Championship, musim depan. Sheffield Wednesday juga ikut memberikan persaingan ketat dengan mengumpulkan 96 poin, namun harus puas berada di posisi play-off.

Steven Schumacher, yang masih berusia 39 tahun, memegang posisi sebagai manajer Plymouth Argyle. Ini adalah pekerjaan pertamanya sebagai manajer dan ia berhasil membawa timnya meraih gelar juara Liga Satu. Schumacher berhasil menanamkan mentalitas kemenangan pada pemainnya, yang seringkali dianggap tidak memiliki potensi selama kompetisi berlangsung.

Kami selalu berusaha untuk mempelajari dan mengevaluasi apa yang berjalan dengan baik atau tidak dalam suatu pertandingan, ungkap Schumacher saat diwawancarai oleh FourFourTwo. Sebagai pelatih, kami memilih apa yang akan ditunjukkan pada pemain dan pesan apa yang ingin kami sampaikan untuk membantu kami dalam pertandingan berikutnya.

Schumacher menambahkan bahwa timnya memiliki mentalitas seperti hiu. Mereka harus terus bergerak maju dan berpikir bahwa mereka masih belum selesai. Meskipun mengalami kesulitan selama pertandingan, Schumacher dan timnya selalu mampu bangkit kembali. Setelah kekalahan 4-0 dari Bolton di final Papa John’s Trophy di Wembley pada bulan April, Plymouth berhasil memenangkan tujuh dari delapan pertandingan liga terakhir mereka untuk memastikan promosi ke Championship.

Karir Sepakbola Schumacher

Schumacher pernah bermain bersama Wayne Rooney di tim muda Everton. Ia adalah seorang pemain yang menjanjikan dan juga pernah menjadi kapten tim U19 Inggris. Schumacher kemudian menjelaskan mengapa ia tidak berhasil di Goodison Park.

Saya tidak terlalu jauh dari jangkauan, jelas manajer Argyle ini. Saya memiliki satu musim penuh di tim utama selama musim penuh pertama David Moyes. Saya berlatih bersama mereka setiap hari namun harus pergi ke klub lain beberapa kali [ke Carlisle dan kemudian Oldham]. Kesempatan selalu sulit untuk didapat karena skuat yang diwarisi Moyes dari Walter Smith sangat besar, seperti pemain internasional yang bermain di posisi saya.

Schumacher kemudian dipecat oleh Moyes bersama dengan pemain lainnya ketika Moyes melepaskan semua pemain internasional di skuat. Meskipun itu adalah sebuah kejutan, Schumacher menganggap itu adalah hal terbaik yang pernah dialaminya karena ia berhasil memiliki karir yang baik di liga lebih rendah.

Disarikan dari: Source