Sebuah Kemenangan Spektakuler: Arsenal Pecundangi Liverpool di Menit Akhir
Pada akhir musim Divisi Pertama tahun 1988/1989, Arsenal melakukan perjalanan ke Anfield dengan tugas berat: mereka harus menang minimal dua gol untuk menggeser posisi rival mereka, Liverpool, dan menjadi juara. Tidak diragukan lagi, para pemain Arsenal berhasil melakukannya. Alan Smith mencetak gol pada menit ke-53 untuk memulai babak penentuan, dan Michael Thomas muncul di injury time untuk menghancurkan hati Liverpool dan memicu kegembiraan yang luar biasa di kubu Arsenal.
Nigel Winterburn, yang bermain sebagai bek kiri untuk Arsenal pada pertandingan itu, berbicara kepada FourFourTwo dan mengungkapkan rahasia di balik kemenangan mereka. Menurutnya, manajer George Graham tetap tenang dan santai, seperti biasanya. Meskipun Arsenal harus mencetak dua gol melawan Liverpool, Graham menekankan pentingnya untuk tidak kebobolan. Baginya, jika mereka kebobolan, maka segalanya akan berakhir. Kala itu, mencetak tiga gol di Anfield merupakan hal yang luar biasa. Graham menyadari bahwa jika Arsenal mencetak satu gol saja, Liverpool akan dihadapkan pada keputusan besar. Dia menduga mereka akan panik. Dan pada akhirnya, sejarah berubah di menit terakhir. Melihat reaksi beberapa pemain Liverpool, mereka yakin bahwa gelar juara sudah pasti mereka dapatkan… dan tiba-tiba semua berubah.
Gol Michael Thomas yang tercipta pada menit ke-91 pertandingan tersebut segera menjadi momen paling dramatis dalam sejarah musim terakhir Divisi Pertama Liga Inggris. Bahkan, beberapa orang menganggap gol tersebut lebih baik dari gol pemenang Sergio Aguero melawan QPR pada musim 2011/2012. Jarang sekali sebuah gelar Premier League atau Divisi Pertama diperebutkan oleh dua tim teratas pada pertandingan terakhir musim.
Komentar “It’s up for grabs now” oleh Brian Moore juga menjadi salah satu frasa paling ikonik dalam dunia olahraga. Tidak mengherankan, mengingat betapa besar momen itu.
Tren Transfer Arsenal Musim Panas Ini
Musim panas ini, Arsenal sedang gencar dalam hal aktivitas transfer. Mereka berencana untuk mengubah struktur gaji mereka agar bisa menarik pemain-pemain terbaik. Beberapa pemain yang dikaitkan dengan Arsenal antara lain Jurrien Timber, Moises Caicedo, Xavi Simons, Ivan Fresneda, dan Romeo Lavia. Namun, Arsenal juga berpotensi menjual pemain senilai £100 juta. Salah satu pemain yang menjadi perhatian adalah Folarin Balogun yang nilainya mencapai £50 juta.
Kebijakan transfer Arsenal ini menunjukkan ambisi mereka untuk meningkatkan kekuatan tim dan bersaing di level tertinggi. Meski musim lalu tidak berjalan sesuai harapan, Arsenal tetap menjadi salah satu klub terbesar di Inggris dengan sejarah yang kaya.
Arsenal saat ini sedang dalam proses membangun kembali tim mereka dan mencari pemain-pemain muda berbakat yang bisa menjadi masa depan klub. Dengan mendatangkan pemain-pemain potensial baru dan menjual pemain yang tidak sesuai dengan kebutuhan tim, Arsenal berharap bisa kembali bersaing di papan atas liga.
Selain itu, Arsenal juga fokus pada pengembangan akademi mereka. Mereka ingin menciptakan pemain-pemain muda yang bisa naik ke tim utama dan menjadi bintang di masa depan. Arsenal dikenal dengan tradisi melahirkan pemain muda berkualitas, seperti Jack Wilshere dan Bukayo Saka.
Dalam beberapa tahun terakhir, Arsenal mungkin tidak mencapai kesuksesan yang diharapkan oleh para fans, namun dengan perubahan yang sedang dilakukan saat ini, mereka berharap bisa kembali menjadi kekuatan dominan di Liga Inggris dan di Eropa.
Dengan sejarah kemenangan spektakuler mereka melawan Liverpool pada 1988/1989, Arsenal membuktikan bahwa mereka memiliki mentalitas juara dan mampu menghadapi tekanan besar. Semoga tren positif ini dapat membawa Arsenal kembali meraih kesuksesan dan menjadi kebanggaan para fans mereka.
Disarikan dari: Source