Mauricio Pochettino Mulai Bersihkan Skuad Chelsea
Mauricio Pochettino baru-baru ini diumumkan sebagai manajer baru Chelsea, dan kini dia bisa mulai membersihkan skuad besarnya yang ditinggalkan oleh manajer sebelumnya. Namun, Pochettino akan merasakan tekanan sejak awal musim depan, mengingat performa buruk the Blues di musim 2022/23. Tidak jelas apakah Todd Boehly memberikan kebebasan penuh pada Pochettino untuk melakukan apa yang dia inginkan dengan tim pertama, namun jelas bahwa akan ada pemain yang dibutuhkan Pochettino dan ada juga yang harus dipindahkan.
Kemungkinan terdapat masalah Financial Fair Play yang harus dipertimbangkan, sehingga Boehly harus mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dalam menjual beberapa pemain. Akan tetapi, asalkan Pochettino memiliki skuad yang cukup baik, itu sudah merupakan awal yang baik. Satu pemain yang jelas ingin dia pertahankan adalah Levi Colwill, yang musim lalu dipinjamkan ke Brighton & Hove Albion.
Meskipun Brighton & Hove Albion telah mengajukan penawaran sebesar 30 juta poundsterling untuk Colwill, Chelsea menolak tawaran tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Pochettino benar-benar melihat Colwill sebagai bagian dari rencananya dan cocok dengan gaya promosi pemain muda yang biasa dia lakukan.
Chelsea Harus Menjaga Keseimbangan Keuangan dalam Membeli Pemain Baru
Pochettino akan dihadapkan pada tugas yang sulit dalam memperkuat skuad Chelsea tanpa melanggar keseimbangan keuangan klub. Karena itu, Chelsea harus memilih dengan hati-hati dalam membeli pemain baru. Mereka harus mempertimbangkan kualitas, harga, dan potensi masa depan pemain.
Salah satu area yang harus diperkuat adalah lini pertahanan, mengingat Chelsea kebobolan 53 gol di Liga Premier musim lalu, termasuk di final Liga Champions melawan Manchester City. Kebutuhan lainnya adalah penyerang untuk menggantikan Romelu Lukaku yang cedera selama sebagian besar musim lalu.
Namun, Chelsea tidak boleh mengorbankan keseimbangan keuangan klub saat membeli pemain baru. Mereka harus memastikan bahwa klub tetap mengikuti aturan Financial Fair Play UEFA dan tidak mengambil risiko besar dalam membeli pemain mah
Disarikan dari: Source