Perubahan Satu Aturan yang Melahirkan Striker dengan 40 Gol Per Musim

Impuls untuk Memecahkan Rekor Gol Terbanyak dalam Satu Musim

Musim 1925 menjadi peristiwa penting dalam sejarah sepak bola. Pada musim tersebut, dilakukan revisi terhadap hukum offside di dalam permainan, yaitu hukum ke-11. Sebelumnya, harus ada tiga pemain belakang yang berada di antara penyerang dan gawang ketika bola dikirimkan kepada penyerang. Namun, hukum ini seringkali dimanfaatkan oleh pemain bertahan setelah Perang Dunia I. Salah satu pemain bertahan yang terkenal adalah Bill McCracken, bek asal Irlandia Utara yang bermain di klub Newcastle. Ia mengembangkan perangkap offside yang berhasil menangkap para penyerang lawan. Kebanyakan tim kemudian menirunya sehingga jumlah gol menurun dan jumlah penonton menurun. Akibatnya, otoritas sepak bola panik dan akhirnya diterapkan hukum baru, yaitu hanya dua pemain belakang yang berada di antara penyerang dan gawang.

Perubahan ini langsung terasa dan dramatis. Jumlah gol di kelas atas Liga Inggris meningkat dari 1.192 gol pada musim 1924-1925 menjadi 1.703 gol pada musim berikutnya, dengan rata-rata 3,89 gol per pertandingan. Sebelumnya, rekor gol dalam satu musim di liga Inggris adalah 39 gol yang dicetak oleh David Brown dari klub Darlington asal Skotlandia. Namun, setelah perubahan hukum offside, pemain yang mencetak 40 gol dalam satu musim menjadi hal yang umum terjadi. Bahkan, dalam 10 tahun berikutnya, 21 pemain berhasil mencetak 40 gol sebanyak 23 kali di tiga kelas atas Liga Inggris, mulai dari Ted Harper di Blackburn Rovers pada tahun 1926. Salah satu pemain terkenal yang mencetak gol sebanyak itu adalah Dixie Dean, yang mampu mencetak 60 gol di Divisi 1 untuk klub Everton pada tahun 1927/28, sebelum akhirnya mencetak 44 gol empat musim kemudian.

Hingga saat ini, 40 gol telah dicetak sebanyak 41 kali, meskipun hanya terjadi dua kali dalam setengah abad terakhir. Guy Whittingham mencetak 42 gol untuk Portsmouth pada tahun 1993, sementara Aleksandar Mitrovic mencetak 43 gol untuk Fulham di musim Championship terakhir. Terakhir, Erling Haaland yang sudah mencetak 35 gol di Premier League musim ini masih memiliki satu laga sisa melawan Brentford dan harus mencetak tujuh gol lagi untuk bergabung dalam klub 40 gol.

Musim Pembukaan Liga Inggris yang Penuh Tantangan

Musim 2021/2022 Liga Inggris baru saja dimulai. Setelah musim lalu diwarnai dengan pandemi COVID-19, kini sepak bola berusaha untuk bangkit kembali dan menawarkan pertandingan yang lebih menarik bagi para penggemar. Namun, musim pembukaan kali ini penuh dengan tantangan. Beberapa klub masih terkena dampak pandemi, seperti Arsenal yang baru saja kehilangan dua pemain kuncinya akibat infeksi COVID-19. Sementara itu, bursa transfer yang masih berlangsung di beberapa negara menyebabkan beberapa klub harus kehilangan pemain kuncinya, seperti Tottenham Hotspur yang kehilangan Harry Kane ke Manchester City.

Namun, musim ini juga menawarkan beberapa cerita menarik. Salah satunya adalah kembalinya Cristiano Ronaldo ke Manchester United setelah 12 tahun bermain di klub lain. Ronaldo langsung mencetak dua gol dalam debutnya melawan Newcastle United dan membuat penggemar Setan Merah bersorak gembira. Sementara itu, klub-klub seperti Liverpool, Manchester City, dan Chelsea disebut-sebut sebagai favorit untuk memenangkan gelar juara musim ini.

Namun, setiap klub masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meraih kesuksesan di lapangan. Tantangan yang dihadapi oleh para pemain dan pelatih harus diatasi dengan tekad dan kerja keras. Musim ini menawarkan banyak hal yang menarik untuk diikuti dan diantisipasi oleh para penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Disarikan dari: Link