Brian McDermott Mengenang Masa-Masa Sulit di Leeds United
Brian McDermott, mantan pelatih Leeds United, telah mengenang masa-masa sulit selama satu musimnya menangani klub tersebut. Pada musim 2013/2014, Leeds berada di posisi play-off pada saat Natal, dan para penggemar berharap McDermott dapat membawa tim kembali ke Liga Premier setelah lebih dari satu dekade absen.
Namun, ketika GFH Capital, yang hanya menguasai klub selama satu tahun, mengumumkan bahwa mereka tidak dapat membiayai Leeds lagi, drama di luar lapangan mulai terjadi dan mempengaruhi performa tim di lapangan. Pengusaha Italia Massimo Cellino kemudian membeli klub, tetapi segera mengalami masalah dengan tes orang yang pantas dan tidak pantas dari FA karena memiliki catatan kriminal di masa lalu.
Cellino kemudian memberhentikan McDermott pada tanggal 31 Januari 2014, tetapi kemudian mengembalikannya ke posisinya beberapa hari kemudian. Tim tersebut kemudian mengalami hasil yang buruk, pemain-pemain tidak dibayar, dan ada ketidakpastian di sekitar klub. Semua hal ini terjadi di luar lapangan dan McDermott kesulitan untuk mengatasi situasi ini sambil mengelola performa tim di lapangan.
“Ini adalah situasi yang sangat buruk bagi para penggemar dan staf pelatih Leeds. Saya kesulitan untuk mendapatkan hasil yang baik dan menerima pesan dan telepon kasar pada jam 2 pagi. Itu hanya merupakan sekelompok orang, karena sebagian besar penggemar Leeds sangat baik terhadap saya,” ujar McDermott.
Namun, McDermott memahami perasaan di antara para penggemar setelah Leeds finis di peringkat ke-15 di Kejuaraan pada musim 2013/2014. “Saya mengerti mengapa orang marah: kami kalah di kandang dan saya sepenuhnya memahami itu. Para penggemar di Reading dan Leeds selalu sangat bagus pada umumnya, tetapi ada juga masalah di media sosial. Jika saya bisa memberikan saran kepada pelatih muda apa pun, itu adalah untuk tidak membaca tentang diri Anda sendiri – baik, buruk, atau tidak jelas. Biarkan saja,” tambahnya.
McDermott juga mengakui bahwa membaca komentar negatif di media sosial sangat mempengaruhi mental seorang pelatih atau pemain. “Anda selalu memilih hal-hal buruk: bahkan jika ada 99 komentar yang baik, itu satu komentar buruk yang akan memberi Anda masalah, karena Anda ingin meresponsnya dan tidak dapat melakukannya,” lanjutnya.
Akhirnya, Cellino memecat McDermott, mengakhiri waktu yang sulit bagi mantan pelatih tersebut di Yorkshire. Namun, presiden baru tersebut masih sempat menghina McDermott dengan mempertanyakan keputusannya untuk berlibur dan bertanya, “Siapa yang mengelola klub ini? Di mana Brian?”
Massimo Cellino, Bos yang Kontroversial
Massimo Cellino, pengusaha Italia, pernah menjadi pemilik Leeds United selama tiga tahun antara 2014 dan 2017. Namun, ia telah menjadi figur yang kontroversial dalam sejarah klub tersebut, terutama terkait dengan keputusannya dalam mengambil keputusan.
Pada saat mengambil alih klub, Cellino dihadapkan pada tes orang yang pantas dan tidak pantas dari FA karena memiliki catatan kriminal di masa lalu. Ia kemudian mendapatkan penangguhan sementara dari FA dan mengalami beberapa kali masalah dalam menjalankan klub.
Pada tahun 2014, meskipun baru saja membeli klub, Cellino memberhentikan Brian McDermott sebagai pelatih Leeds United. Meskipun McDermott kemudian dipekerjakan lagi, keputusan tersebut menunjukkan kurangnya kesabaran dan kesetiaan bos baru tersebut terhadap pelatih.
Selama masa kepemilikannya di Leeds, Cellino juga sering mengganti pelatih, sehingga banyak penggemar yang kecewa dan kebingungan dengan keputusannya. Selain itu, ia juga pernah memasukkan kentang ke dalam kaus kaki pemain sebagai “obat” untuk cedera.
Pada tahun 2017, Cellino menjual Leeds United kepada Andrea Radrizzani setelah mengalami beberapa masalah dengan FA terkait kepemilikannya. Meskipun klub tersebut kembali ke Liga Premier pada tahun 2020 di bawah kepemilikan Radrizzani, masa kepemilikan Cellino di klub tersebut akan selalu dikenang sebagai masa-masa kontroversial.
Disarikan dari: Link