Paul Merson dan Kampanye Anti-Addiction di Inggris
Paul Merson, mantan pemain sepak bola Inggris dan penggemar judi bola, telah membuka diri tentang kecanduannya pada alkohol, obat-obatan, dan judi. Baru-baru ini, Merson membicarakan sebuah billboard baru di London yang menyoroti dampak buruk kecanduan judi pada seseorang.
Menurut data baru dari GambleAware, orang di London dua kali lebih mungkin mengalami masalah judi dibandingkan dengan orang lain di Inggris. Yang lebih mengkhawatirkan, dua pertiga dari mereka merasa tidak bisa berbicara tentang masalah judi mereka karena stigma terhadap penyakit kecanduan.
Sekarang, billboard pertama yang hancur di luar Stadion Emirates Arsenal telah diungkapkan, dan Merson memujinya sebagai pemicu positif untuk mendorong orang yang menderita kecanduan untuk membuka diri tentang pengalaman mereka.
Kampanye Anti-Addiction
Kampanye ini sangat penting karena menargetkan tiga perempat dari orang yang kecanduan judi yang merasa tidak bisa membuka diri tentang masalah mereka. Merson mengatakan bahwa “75 persen orang dengan masalah judi tidak berpikir bahwa mereka bisa berbicara dengan siapa pun. Itu adalah kekhawatiran besar. Ini adalah penyakit besar dan tidak ada yang lebih buruk dari berpikir bahwa Anda adalah orang yang buruk yang mencoba menjadi baik daripada menjadi orang yang sakit yang perlu sembuh. Itulah hal utama.”
Merson mengalami kecanduan selama bertahun-tahun dan membuka diri tentang masalahnya pada tahun 2003. Dia kehilangan banyak uang, termasuk £30.000 dalam satu pertandingan sepak bola. Namun, sekarang dia telah menjadi juru bicara untuk berbagai bentuk kecanduan.
Kampanye ini bertujuan untuk mengurangi stigma yang terkait dengan kecanduan judi dan mendorong orang-orang yang menderita untuk mencari bantuan. Kampanye ini juga mendorong orang untuk berbicara tentang masalah mereka dan meminta bantuan jika mereka membutuhkannya.
Penyebaran Kecanduan Judi
Menurut GambleAware, lebih dari dua juta orang di Inggris menderita kecanduan judi atau terpengaruh oleh perilaku judi. Kecanduan judi dapat terjadi pada siapa saja, tetapi orang yang berusia 16 hingga 24 tahun dan orang dengan masalah kejiwaan atau kesehatan mental lebih rentan.
Penyebaran kecanduan judi semakin meningkat di Inggris, dan ada kekhawatiran bahwa pandemi COVID-19 dapat memperburuk situasi ini. Dengan lebih banyak orang yang mengisolasi diri di rumah, ada kemungkinan bahwa mereka akan menghabiskan lebih banyak waktu di situs judi online atau aplikasi seluler.
Menteri Olahraga Inggris, Nigel Huddleston, mengatakan bahwa pemerintah bertekad untuk menghentikan penyebaran kecanduan judi di Inggris. Pemerintah berencana untuk memperkenalkan undang-undang baru untuk melindungi konsumen dari perusahaan judi yang tidak bertanggung jawab dan membatasi iklan judi.
Kampanye seperti billboard hancur di luar Stadion Emirates Arsenal adalah cara lain untuk menyampaikan pesan tentang bahaya kecanduan judi dan mendorong orang yang menderita untuk mencari bantuan. Ini adalah masalah serius yang mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia, dan perhatian dan dukungan yang lebih besar diperlukan untuk membantu mereka yang terkena dampak buruk kecanduan judi.
Disarikan dari: Citation