Liverpool Mendekati Wonderkid Spanyol Gabri Veiga
Liverpool dikabarkan sedang mendekati wonderkid Spanyol Gabri Veiga, yang dibandingkan dengan Jamal Musiala. Saat ini, Liverpool masih dalam proses mencari pemain anyar, terutama pada posisi gelandang setelah kepergian Alex Oxlade-Chamberlain, Naby Keita, dan James Milner secara gratis pada musim panas ini. Liverpool telah merekrut Alexis Mac Allister dari Brighton & Hove Albion dengan harga 35 juta poundsterling, namun masih ingin menambah pemain di lini tengah.
Menurut Northern Echo, Liverpool sudah dalam tahap pembicaraan lanjutan dengan Celta Vigo untuk merekrut Gabri Veiga. Media Spanyol, Relevo, mengklaim bahwa pemain berusia 21 tahun itu terpikat dengan proyek di Anfield. Namun, Chelsea dilaporkan telah mengejar pemain tersebut juga. Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, dikabarkan sangat menyukai permainan Veiga. Liverpool berharap bahwa mereka bisa mendapatkan Veiga terlebih dahulu sebelum Chelsea.
Gabri Veiga merupakan seorang gelandang serang yang bisa bermain di kedua sayap. Ia sering dibandingkan dengan Jamal Musiala karena cara menggiring bola, gaya bermain langsung, dan pusat gravitasinya yang rendah. Liverpool kemungkinan akan memainkan Veiga sebagai gelandang nomor 8.
Pada bulan April lalu, media Spanyol, AS, melaporkan bahwa Celta Vigo akan menerima tawaran sebesar 35 juta poundsterling dari Arsenal. Namun, Liverpool belum memutuskan apakah akan membayar harga yang sama untuk pemain yang belum teruji di La Liga tersebut seperti yang mereka bayarkan untuk Mac Allister. Harga pasar Veiga menurut Transfermarkt adalah 30 juta euro.
Liverpool masih mencari pemain baru untuk posisi bek tengah dan bek sayap. Namun, Liverpool juga sedang mencari alternatif setelah gagal merekrut Jude Bellingham. Beberapa pemain yang sedang diincar oleh Liverpool adalah Ryan Gravenberch dari Bayern Munich, Nicolo Barella dari Inter Milan, Moises Caidedo dari Brighton, dan Conor Gallagher dari Chelsea.
Liverpool Harus Meningkatkan Pertahanan Demi Keberhasilan di Liga Inggris
Setelah sukses meraih gelar Liga Inggris pada musim 2019/2020, Liverpool gagal tampil konsisten pada musim ini dan hanya berhasil finis di urutan ketiga klasemen, di belakang Manchester City dan Manchester United. Salah satu masalah utama Liverpool adalah pertahanan yang kurang solid. Liverpool kebobolan 42 gol pada musim ini, lebih banyak dari ketiga tim lainnya di empat besar.
Liverpool harus memperbaiki pertahanannya jika ingin memenangkan Liga Inggris pada musim depan. Mereka harus menyelesaikan masalah lini belakang mereka, terutama pada posisi bek tengah dan bek sayap. Virgil van Dijk dan Joe Gomez masih dalam proses pulih dari cedera, sedangkan Joel Matip sering mengalami cedera muskuloskeletal. Oleh karena itu, Liverpool harus mencari bek tengah yang bisa diandalkan dan tahan cedera.
Di sisi sayap, Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson masih menjadi dua bek sayap terbaik di Liga Inggris. Namun, Liverpool kurang memiliki opsi cadangan yang mumpuni di posisi tersebut. Kehadiran pemain anyar di posisi bek sayap akan membantu Liverpool dalam menghadapi tekanan dari lawan yang bermain dengan banyak pemain di sayap.
Selain itu, Liverpool juga harus memperkuat lini tengah mereka dengan pemain yang kreatif dan bisa mengontrol tempo permainan. Liverpool kehilangan keberhasilan di Liga Inggris karena sering kehabisan tenaga saat melawan tim-tim yang bermain dengan bertahan rapat. Mereka butuh pemain yang bisa membuka ruang dan memberikan umpan-umpan terobosan untuk para penyerang mereka.
Integrasi pemain anyar ke dalam tim Liverpool juga menjadi faktor kunci bagi keberhasilan mereka di Liga Inggris musim depan. Liverpool harus memastikan bahwa pemain anyar mereka memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan filosofi permainan dari Jurgen Klopp. Jika Liverpool bisa memperbaiki pertahanan mereka dan memperkuat lini tengah mereka, maka mereka berpeluang besar untuk memenangkan Liga Inggris pada musim depan.
Disarikan dari: Citation