Julian Dicks, Mantan Pemain Sepak Bola Terkeras Sejagat Liga Premier
Julian Dicks dikenal sebagai salah satu pemain sepak bola terkeras, paling marah, dan paling konfrontatif dalam sejarah Liga Premier. Bek mantan West Ham United dan Liverpool ini merupakan pemain tangguh di era sepak bola Inggris yang mungkin paling sulit, dan sering kali berkonflik dengan pemain seperti Vinnie Jones, Dennis Wise, dan Roy Keane. Namun, pemain Inggris ini sekarang mengungkapkan pemain yang lebih dia takuti dari yang lain … dan itu pasti bukan pemain yang dapat ditebak oleh FourFourTwo.
“I never feared anyone when it came to confrontation, as I loved a physical battle,” katanya kepada FourFourTwo secara eksklusif menjelang peluncuran buku barunya Hammer Time (Headline, £ 22), yang sudah tersedia. “Tapi saya memang takut dengan pemain cepat.”
Dicks tidak dikenal karena kecepatannya, dan justru pemain cepat yang membuatnya tak bisa tidur di malam hari sebelum pertandingan. “Orang seperti Franz Carr dari Newcastle United dan Tony Daley dari Aston Villa. Franz bisa menangkap anjing greyhound, dia begitu cepat! Jika dia memberi saya keunggulan 10 yard, dia akan mengalahkan saya dalam perlombaan ke bola yang jaraknya 15 yard.”
Namun, Dicks mengungkapkan cara kejam yang dia lakukan untuk mengepung lawannya yang cepat pada era ketika wasit cenderung lebih toleran daripada sekarang.
“Beruntung, pada masa itu, Anda bisa menendang orang,” kenang Dicks, yang menerima 22 kartu kuning selama karirnya di Liga Premier. “Anda bisa menendang seorang pemain tiga atau empat kali, kemudian wasit akan datang dan mengatakan, ‘Lihatlah, kalau ada lagi, kamu akan masuk buku.’ Jadi, Anda perlu membuat yang pertama terhitung. Jika Anda menangkap mereka dengan benar, mereka tidak akan datang lagi pada Anda.”
Kejam di Lapangan Sepak Bola: Kekerasan pada Masa Lalu dan Sejarahnya
Di era modern sepak bola, kekerasan dalam sepak bola menjadi semakin jarang terjadi. Di mana dulu pemain seperti Julian Dicks sering menendang lawannya, sekarang pemain diberi kartu merah atau bahkan dikeluarkan dari lapangan. Namun, kekerasan dalam sepak bola tetap menjadi bagian dari sejarah olahraga ini.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an, ketika sepak bola Inggris berada pada puncaknya, kekerasan di lapangan sepak bola menjadi hal yang umum terjadi. Beberapa pemain terkenal seperti Vinnie Jones, Graham Souness, dan Julian Dicks dikenal karena kekerasan mereka. Dalam banyak kasus, kekerasan dilakukan untuk mendominasi lawan, memenangkan bola, atau hanya untuk membuat lawan takut.
Tapi, kekerasan dalam sepak bola juga menyebabkan banyak kontroversi. Banyak orang menganggapnya sebagai tindakan yang tidak etis, dan mempertanyakan apakah sepak bola harus benar-benar menjadi olahraga yang kejam. Seiring berjalannya waktu, banyak tindakan keras dalam sepak bola dilarang, seperti tackle pamungkas dan menginjak pemain, dan pemain yang melakukan tindakan kekerasan dapat diberi hukuman yang lebih tegas.
Namun, meskipun banyak yang menganggap kekerasan dalam sepak bola sebagai hal yang buruk, masih ada banyak orang yang mengagumi pemain yang keras seperti Julian Dicks. Bagi banyak penggemar sepak bola, kekerasan adalah bagian dari olahraga ini, dan ketika dilakukan dengan benar, dapat menjadi cara yang efektif untuk menguasai lawan. Tetapi, tentu saja, kekerasan harus selalu dilakukan dengan batasan yang jelas, dan tidak boleh melampaui aturan yang berlaku.
Disarikan dari: Source