Joey Barton: Memahami dan Meningkatkan Para Pemain
Joey Barton telah terlibat dalam sepak bola profesional selama lebih dari 20 tahun, pertama sebagai pemain ketika ia melakukan debutnya bersama Manchester City pada tahun 2002 dan sekarang sebagai manajer di Bristol Rovers. Meskipun diharapkan untuk memberikan hasil bagi timnya, Barton mengklaim bahwa ada hal-hal yang jauh lebih buruk yang bisa dia hadapi dalam hidup daripada memiliki seorang ketua klub yang menuntut kemenangan di lapangan.
“I’m like, ‘Ini bukanlah tekanan yang nyata. Kami sangat beruntung bisa bermain olahraga untuk hidup, jadi jangan terlalu sedih karena tidak bermain dengan baik – ini lebih baik daripada bekerja di proyek bangunan’, atau pekerjaan lain yang akan saya lakukan jika saya tidak berhasil menjadi pemain,” ujar Barton kepada FourFourTwo.
Bagi Barton, menjadi pemain sepak bola profesional adalah sebuah keberuntungan. Dia menyadari bahwa banyak orang lain yang harus bekerja keras untuk mencari nafkah. Oleh karena itu, dia berpendapat bahwa ada perspektif yang lebih besar dalam hidup daripada hanya fokus pada tekanan di lapangan. Hal ini membantu dia untuk tetap tenang dan menghadapi tantangan dengan sikap yang positif.
Selama beberapa tahun terakhir, Barton telah mengembangkan minat dalam psikologi. Dia percaya bahwa memahami diri sendiri adalah kunci untuk memahami orang lain. Hal ini tercermin dalam pendekatannya sebagai seorang manajer. Barton berusaha untuk memotivasi dan meningkatkan pemain-pemain yang dia tangani dengan mengambil inspirasi dari buku yang diberikan kepadanya oleh Peter Kay dari klinik Sporting Chance.
Buku tersebut berdasarkan pada filsafat Carl Jung tentang perkembangan pikiran. Barton merasa bahwa buku ini memberikan pengetahuan yang lebih dalam tentang dirinya sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, sebagian besar pekerjaannya sekarang adalah memahami orang lain dan membantu mereka meningkatkan diri.
Sebagai seorang manajer, Barton menyadari bahwa setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda. Oleh karena itu, dia berpendapat bahwa setiap pemain harus diperlakukan secara khusus sesuai dengan kebutuhan mereka. Beberapa manajer menggunakan pendekatan yang tegas, sementara yang lain lebih mengutamakan pendekatan yang lebih santai. Namun, yang terpenting adalah keaslian dalam berkomunikasi.
Jujur adalah prinsip utama dalam pendekatan Barton sebagai seorang manajer. Dia mungkin memiliki gaya komunikasi yang tegas dan kurang empati, tetapi dia selalu berusaha untuk menjadi dirinya sendiri. Menurut Barton, ini adalah akar dari latar belakangnya yang berasal dari kelas pekerja.
Berkembang sebagai Seorang Manajer
Bagi Barton, menjadi seorang manajer bukan hanya tentang mengelola tim dan mendapatkan hasil yang baik di lapangan. Dia juga melihat dirinya sebagai seorang pengembang dan mentor bagi para pemainnya. Oleh karena itu, dia selalu mencari cara untuk terus berkembang sebagai seorang manajer.
Salah satu pendekatan yang Barton gunakan adalah dengan mempelajari psikologi. Dia percaya bahwa memahami aspek psikologis dari sepak bola dan pemainnya dapat membantu dia menjadi manajer yang lebih baik. Barton tertarik pada ide-ide Carl Jung tentang perkembangan pikiran dan filsafat Jungian. Dalam pandangannya, pemahaman diri adalah langkah awal yang penting dalam mengembangkan pemahaman terhadap orang lain.
Selain itu, Barton juga berfokus pada pemahaman tentang kepribadian individu. Dia menyadari bahwa setiap pemain memiliki keunikan dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, dia berusaha untuk mencari kunci-kunci yang tepat untuk memotivasi dan meningkatkan performa setiap pemain. Pendekatan ini membutuhkan kemampuan Barton untuk beradaptasi dan berkomunikasi dengan cara yang sesuai dengan kepribadian individu.
Barton juga mengakui bahwa setiap pemain harus diberikan kesempatan untuk berkembang. Dia berperan sebagai mentor yang membantu pemain untuk mencapai potensi maksimal mereka. Barton berpikir bahwa dengan memahami pemain secara individu dan memberikan dukungan yang tepat, dia dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang sebagai pemain sepak bola.
Sebagai seorang manajer, Barton sadar bahwa ada banyak aspek yang harus dia pahami dan kuasai. Namun, dengan minatnya dalam psikologi dan kemampuannya untuk memahami dan menghargai individu, dia telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam mengelola timnya. Dengan pendekatannya yang autentik dan ketulusan yang dimilikinya, Barton telah menjadi seorang manajer yang menginspirasi dan sukses dalam karirnya.
Disarikan dari: Sumber