Gary Lineker Kembali Berkontroversi dengan Tweet Terbarunya
Gary Lineker, mantan pemain sepak bola yang kini menjadi pembawa acara, tampaknya tidak bisa menahan diri untuk tidak menjadi kontroversial. Interaksinya di Twitter kali ini mungkin akan membuatnya semakin berurusan dengan masalah.
Meskipun dikenal sebagai pendukung kebebasan berbicara, ada pandangan yang menyebutkan bahwa Lineker sebaiknya hanya berkomentar pada hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya dan tidak hal lain. Tentu saja, dia mungkin akan berargumen lagi bahwa akun media sosial pribadinya tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya di BBC atau tempat lain. Namun, masih ada argumen yang menguatkan bahwa ia telah membawa citra buruk pada pekerjaannya dengan menyuarakan pendapat yang kontroversial.
Kali ini, ia menyerang badan pengatur sepak bola dunia, FIFA. Seorang pengguna Twitter, @DaveyLockwood, mencatat bahwa para penggiat telah memenangkan kasus melawan FIFA setelah mereka memasarkan Piala Dunia Qatar sebagai “netral karbon” yang ternyata tidak benar.
Lineker tidak bisa menahan diri untuk memberikan komentarnya. Tweet singkatnya yang berbunyi “Come on FIFA, be better” pasti akan membuat organisasi tersebut merasa tersinggung.
Tentunya, pertanyaannya sekarang adalah apakah BBC akan terlibat lagi seperti sebelumnya atau lebih memilih menjaga jarak dengan insiden ini setelah keributan yang terjadi terkait bahasa yang digunakan terhadap para pengungsi.
FIFA dan Kontroversi Piala Dunia Qatar
Sejak FIFA menetapkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, kontroversi telah mengelilingi negara tersebut. Ada banyak isu yang terkait dengan Piala Dunia Qatar, dari masalah hak asasi manusia hingga kebijakan lingkungan.
Beberapa tahun yang lalu, FIFA mengklaim bahwa Piala Dunia Qatar akan menjadi turnamen sepak bola pertama yang “netral karbon” di dunia. Namun, para penggiat lingkungan dan hak asasi manusia menuduh FIFA telah menipu publik dengan klaim ini.
Setelah kampanye yang panjang, penelitian, dan investigasi media, FIFA akhirnya mengakui bahwa Piala Dunia Qatar tidak akan menjadi turnamen “netral karbon”. Ini adalah kemenangan besar bagi para penggiat lingkungan dan hak asasi manusia yang telah membela kebenaran sejak awal.
Namun, masih banyak isu yang harus dihadapi oleh FIFA sebelum Piala Dunia Qatar dimulai. Salah satu isu penting adalah hak asasi manusia bagi pekerja yang membangun stadion dan infrastruktur yang diperlukan untuk turnamen tersebut.
Banyak pekerja asing yang bekerja di Qatar dalam kondisi yang buruk, dengan gaji rendah dan tanpa akses yang memadai terhadap layanan kesehatan dan keamanan. Banyak yang terpaksa tinggal dalam kondisi yang tidak manusiawi dan di bawah pengawasan yang sangat ketat.
FIFA seharusnya memperhatikan isu-isu ini dan memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati selama persiapan Piala Dunia Qatar. Ini adalah tanggung jawab moral yang harus dipenuhi oleh badan pengatur sepak bola dunia.
Disarikan dari: Citation