Franco Baresi dan Paolo Maldini: Mitos Terbesar dalam Sejarah Sepak Bola Dibantah

Maldini dan Baresi: Menguak Misteri Angka 23

Dua nama besar dalam dunia sepak bola Italia, Paolo Maldini dan Franco Baresi, telah menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Namun, bukan karena prestasi mereka sebagai bek tangguh yang telah membela AC Milan selama bertahun-tahun, melainkan karena angka misterius yang mengelilingi mereka. Angka 23.

Artikel yang salah terbit di beberapa media nasional telah menjadi bentuk kesalahan terjemahan yang disebarkan secara luas. Dalam artikel tersebut, diklaim bahwa Maldini dan Baresi hanya kebobolan 23 gol dalam 196 pertandingan bersama AC Milan. Namun, melalui penelitian yang cermat, angka-angka ini ternyata tidak benar.

Pertama-tama, perlu dicatat bahwa angka 23 gol tersebut tidak mengacu pada gol yang dicetak oleh Maldini dan Baresi. Transfermarkt, salah satu situs web yang terkenal dengan data statistik sepak bola, mencatat bahwa Maldini mencetak 20 gol sedangkan Baresi mencetak 12 gol selama mereka bermain bersama. Jadi, angka 23 tidak mewakili gol yang dicetak oleh pasangan ini.

Kemudian, melalui penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa Maldini dan Baresi bermain bersama dalam 400 pertandingan selama 13 musim. Jadi, angka 196 yang diklaim dalam artikel tersebut juga terbukti salah. Transfermarkt menunjukkan bahwa mereka bermain bersama dalam 400 pertandingan, bukan 196 seperti yang diklaim.

Ternyata angka 23 tersebut mengacu pada jumlah rata-rata gol yang mereka kebobolan dalam satu musim. Dalam 400 pertandingan tersebut, mereka kebobolan sebanyak 298 gol. Jika dibagi dengan 13 musim, maka hasilnya adalah 22,92 atau dibulatkan menjadi 23 gol per musim. Jadi, angka 23 sebenarnya menggambarkan jumlah gol rata-rata yang mereka kebobolan setiap musimnya.

Mengapa Angka Ini Begitu Menarik?

Jika melihat secara historis, angka 23 gol kebobolan dalam satu musim bukanlah angka yang luar biasa bagi dua bek tangguh seperti Maldini dan Baresi. Terutama dalam era sepak bola Italia pada tahun 80-an yang sangat defensif. Pada masa itu, hanya satu pemain yang berhasil mencetak lebih dari 20 gol dalam satu musim Serie A, meskipun banyak striker terbaik dunia seperti Maradona, Platini, dan Van Basten bermain di Italia.

Meskipun demikian, angka 23 tetap menarik untuk dibahas karena mencerminkan efisiensi mereka sebagai bek. Rasio gol kebobolan mereka yang rendah dalam satu musim menunjukkan kemampuan mereka dalam menjaga pertahanan yang kokoh dan solid. Maldini dan Baresi memang merupakan dua bek legendaris yang mampu membuat lawan kesulitan untuk mencetak gol.

Namun, angka 23 tersebut juga mengingatkan kita akan pentingnya konteks dalam menyajikan dan memahami data statistik. Kesalahan terjemahan yang terjadi pada tweet resmi Serie A telah menyebar ke berbagai media, bahkan hingga beberapa tahun setelahnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dalam menyebarkan informasi yang benar dan akurat.

Dalam dunia sepak bola yang penuh dengan statistik dan catatan, penting bagi kita untuk tetap kritis dan skeptis terhadap angka-angka yang muncul. Terkadang, kesalahan terjadi dan angka yang tampak spektakuler bisa saja memiliki penjelasan sederhana di baliknya.

Maldini dan Baresi tetap menjadi legenda dalam sejarah sepak bola Italia, tidak peduli apa pun angka yang mengelilingi mereka. Prestasi mereka sebagai bek yang tangguh dan berpengaruh di AC Milan tetap tak tergoyahkan. Bagi para penggemar sepak bola, mereka adalah contoh nyata tentang bagaimana bertahan dengan kokoh dan membangun karier yang gemilang di lapangan hijau.

Disarikan dari: Link