Bintang Liverpool yang Hengkang Tidak Banyak Berusaha Belajar Bahasa Inggris dan Sering Salah Paham Instruksi Penting

Keita, Si Bintang yang Tak Bersinar di Liverpool

Naby Keita, gelandang Liverpool asal Guinea dikabarkan akan hengkang dari klub pada musim panas ini. Kepergian Keita mungkin menjadi kabar yang tidak terlalu mengejutkan bagi para penggemar The Reds. Pasalnya, Keita dianggap sebagai salah satu transfer gagal Liverpool.

Liverpool mengeluarkan dana besar untuk mengalahkan Barcelona dan Bayern Munich dalam merekrut Keita beberapa tahun lalu. Namun, Keita belum bisa membuktikan kemampuannya di Anfield. Menurut laporan dari The Athletic, Keita dinilai kurang berusaha untuk belajar bahasa Inggris yang berujung pada beberapa kejadian memalukan.

Keita juga mengalami masalah cedera selama bermain di Liverpool, namun kabarnya ia sering salah menafsirkan instruksi terkait rehabilitasi. Bahkan, ia pernah salah paham ketika diminta untuk berlari ringan di sekitar lapangan latihan dan malah menjawab bahwa ia suka makan telur.

Meskipun Keita memiliki bakat yang luar biasa, sayangnya ia tidak bisa mengekspresikannya secara maksimal di Liverpool. Kabarnya ia juga sering kesulitan memahami taktik yang diinstruksikan oleh Jurgen Klopp dan asistennya, Pep Lijnders.

Penilaian Kinerja Bintang Sepakbola

Kasus Keita menjadi contoh yang menarik untuk membahas penilaian kinerja para pemain sepakbola. Bagaimana seharusnya penilaian kinerja para pemain dilakukan agar lebih objektif dan akurat?

Pertama-tama, penilaian kinerja harus dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan terukur. Kriteria tersebut bisa berupa statistik, jumlah gol atau assist yang dibuat, atau berdasarkan kontribusi mereka dalam membantu tim meraih kemenangan.

Namun, tidak semua kriteria yang terukur bisa menjadi patokan dalam menilai kinerja pemain sepakbola. Ada juga faktor subjektif yang harus dipertimbangkan seperti kemampuan teknis, taktik, karakter, dan kondisi mental pemain.

Selain itu, penilaian kinerja juga harus mempertimbangkan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi oleh pemain. Misalnya, pemain yang baru pulih dari cedera atau sedang bermain di posisi yang tidak biasa mungkin memiliki kinerja yang kurang optimal.

Terakhir, penilaian kinerja juga harus dilakukan secara berkala dan bertahap. Ini akan membantu pemain untuk memperbaiki kekurangan mereka seiring waktu dan meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, penilaian kinerja pemain sepakbola harus dilakukan dengan secara objektif dan melihat banyak faktor yang berbeda. Dengan cara ini, kita dapat memberikan penilaian yang lebih akurat dan membantu pemain untuk terus berkembang dan meningkatkan kinerja mereka.

Disarikan dari: Sumber