Kembalinya Newcastle United ke Liga Champions setelah 20 tahun pada musim 2023/24 menjadi berita besar bagi para penggemar klub. Mereka telah memulai jendela transfer musim panas ini dengan mendekati kesepakatan untuk mendatangkan Sandro Tonali dari AC Milan. Tonali diharapkan akan bergabung dengan Newcastle dengan biaya transfer lebih dari £50 juta, dan ini jelas akan menguatkan lini tengah tim yang diasuh oleh Eddie Howe.
Namun, ada kekhawatiran di St. James’ Park bahwa setelah dua musim melakukan pembelian besar-besaran, klub ini bisa berisiko melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) Liga Premier. Aturan FFP tersebut menyebutkan bahwa klub tidak boleh mengalami kerugian lebih dari £105 juta selama periode tiga tahun, dan ini menempatkan pengeluaran masa depan Newcastle dalam bahaya mengingat pendapatannya tidak sebesar klub-klub elit lainnya di Liga Premier.
Meskipun pendapatan Newcastle telah meningkat pesat sejak mengakuisisi klub ini oleh Public Investment Fund Arab Saudi pada musim gugur 2021, dengan perkiraan pendapatan tahunan sebesar £140 juta, total pengeluaran bersih klub dalam dua musim terakhir mencapai £260 juta. Hal ini berarti anggaran transfer mereka di masa depan akan terbatas, karena Liga Premier menganggap pengeluaran mereka tidak dapat dipertahankan.
Seperti yang diungkapkan oleh Adam Clery dari FourFourTwo dalam video di atas, anggaran transfer awal Newcastle untuk jendela transfer ini seharusnya hanya sekitar £50 juta. Namun, setelah mempertimbangkan kesepakatan sponsor kaos baru senilai £25 juta yang mereka dapatkan dari organisasi Saudi Sela, anggaran tersebut diperkirakan mencapai £70 juta hingga £80 juta. Bahkan bisa jadi lebih besar.
Selain itu, keberhasilan mereka lolos ke Liga Champions akan menghasilkan pendapatan tambahan dari kesepakatan komersial, menjadikan total dana yang tersedia untuk transfer musim panas ini melebihi angka £100 juta. Meskipun demikian, klub kemungkinan akan menyisakan sebagian dana tersebut untuk cadangan jika diperlukan perubahan besar pada skuad mereka pada bulan Januari. Oleh karena itu, tidak mungkin mereka akan melebihi batas tersebut ketika jendela transfer musim panas ini ditutup.
Namun, mengingat sejarah Newcastle yang selalu mencoba mendapatkan target utama mereka dan tidak takut untuk mendekati batas yang diizinkan oleh FFP, tidak menutup kemungkinan bahwa mereka bisa melebihi total pengeluaran musim panas lalu sebesar £120 juta jika mereka merasa pasar cocok untuk itu.
Terlepas dari itu, meskipun klub selalu berusaha menurunkan kekuatan pembelian mereka ketika ditanya, mereka dengan jujur mengakui bahwa mereka masih banyak belajar di level ini. Mereka telah memahami bahwa tidaklah penting seberapa banyak uang yang mereka keluarkan, melainkan seberapa baik mereka menggunakannya.
Dalam kesimpulan, meskipun Newcastle United sedang berada dalam periode pembelian besar-besaran, mereka harus tetap berhati-hati dalam mengelola keuangan mereka agar tidak melanggar aturan FFP Liga Premier. Meskipun mereka memiliki potensi pendapatan yang besar dari kesepakatan sponsor dan kualifikasi Liga Champions, mereka harus bijak dalam menggunakan dana yang mereka miliki. Bagi Newcastle, penting untuk belajar dari kesalahan dan menginvestasikan uang mereka dengan bijak demi kesuksesan klub di masa depan.
Sandro Tonali dan Masa Depan Newcastle di Liga Champions
Kedatangan Sandro Tonali di St. James’ Park menjadi langkah awal Newcastle United untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi Liga Champions. Tonali, seorang gelandang berbakat dari AC Milan, diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan bagi tim yang diasuh oleh Eddie Howe.
Dengan pengalaman bermain di level tertinggi Eropa, Tonali dapat membantu Newcastle menghadapi tantangan yang berat di Liga Champions. Meskipun klub ini tidak memiliki pengalaman di kompetisi tersebut selama 20 tahun terakhir, mereka memiliki potensi besar untuk tampil dengan baik.
Selain itu, kesuksesan Newcastle dalam mendapatkan kualifikasi Liga Champions juga membuka peluang bisnis baru bagi klub ini. Kesepakatan sponsor kaos baru senilai £25 juta dengan organisasi Saudi Sela adalah contoh bagaimana klub ini dapat memanfaatkan keberhasilan mereka di lapangan untuk meningkatkan pendapatan mereka di luar lapangan.
Dengan pendapatan tambahan dari sponsor dan kesepakatan komersial lainnya, Newcastle memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan investasi yang diperlukan dalam membangun skuad yang kompetitif di Liga Champions. Namun, mereka harus tetap berhati-hati dalam mengelola keuangan klub agar tidak melanggar aturan FFP Liga Premier.
Dalam hal ini, penting bagi Newcastle untuk mengambil pelajaran dari klub-klub lain yang telah menghadapi masalah keuangan karena melanggar aturan FFP. Mereka harus memastikan bahwa setiap pengeluaran yang mereka lakukan akan memberikan nilai tambah bagi tim dan membantu mereka meraih kesuksesan di kompetisi Eropa.
Dengan kecermatan dalam pengelolaan keuangan dan kebijakan transfer yang bijaksana, Newcastle United memiliki potensi untuk menjadi kekuatan di Liga Champions dalam beberapa tahun ke depan. Tantangan besar menanti mereka, namun dengan rencana yang tepat dan investasi yang cerdas, klub ini berpeluang meraih sukses di kompetisi bergengsi ini.
Disarikan dari: Source