Rahasia Dibalik Kekuatan Hyoyeon Girls’ Generation: Melawan Body Shaming dan Ketidakpercayaan Diri
Dalam pengakuan yang jujur, Hyoyeon Girls’ Generation baru-baru ini menjelaskan bagaimana komentar yang menyakitkan dan jahat tentang fisiknya, terutama paha berototnya, memiliki dampak yang mendalam pada harga dirinya selama awal karirnya.
Saat menjadi bintang tamu di acara talk show YouTube Gabee’s Rising Star yang dipandu oleh penari dan koreografer Gabee, Hyoyeon, yang dikenal karena kemampuan menarinya yang mengesankan, membuka diri tentang perjuangan yang dihadapinya selama masa debutnya.
Menghadapi Ketidakpercayaan Diri dan Persepsi Negatif Publik
Sebagai penari utama Girls’ Generation, Hyoyeon memiliki latar belakang dalam tari hip-hop sebelum bergabung dengan grup cewek ikonik ini. Dia mengaku ada beberapa lagu dalam repertoar Girls’ Generation, seperti “Gee,” “Genie,” dan lagu debut mereka, “Into the New World,” yang tidak begitu disukainya.
Menurutnya, lagu-lagu ini terasa terlalu anak-anak dan tidak sejalan dengan gaya pribadinya. Ironisnya, lagu-lagu ini yang mendapatkan popularitas besar.
Namun, yang paling mengganggu Hyoyeon pada masa-masa awal tersebut adalah penampilannya fisik. Dengan latar belakangnya dalam tarian hip-hop, dia telah mengembangkan paha berotot, hasil dari gaya tarian popping dan locking yang berat ia latih.
Hyoyeon merasa tidak nyaman saat membawakan lagu seperti “Into the New World” dengan memakai rok pendek sambil memancarkan kelembutan dengan lirik, semuanya sambil menampilkan paha berotot yang menurutnya tidak cocok dengan citra pada saat itu.
Hyoyeon mengakui bahwa dia tidak menyukai penampilannya sendiri, dan hal ini membuatnya semakin merasa tidak percaya diri ketika dia menyadari bahwa penonton juga merasa tidak nyaman dengan fisiknya.
Hyoyeon berkata, “Saya tidak suka dengan penampilan saya, tapi orang-orang yang menonton juga merasa tidak nyaman.”
Melawan Body Shaming dan Mencapai Keberhasilan
Setelah perilisan “Into the New World,” Hyoyeon menghindari terlihat di hadapan publik karena komentar-komentar negatif tentang pahanya. Dia bahkan sempat berpikir untuk berhenti menari sama sekali demi menghilangkan otot-ototnya.
“Saya benar-benar tidak berjalan-jalan setelah ‘Into the New World.’ [Saya berpikir bahwa] saya menjadi seperti ini karena tari. Saya memiliki otot-otot keren yang terbentuk dari menari, tapi karena orang-orang mengatakan itu jelek, saya pikir itu jelek dan berkata, ‘Maka saya tidak akan menari.’ Saya terfokus pada hal yang salah.”
Gabee, pembawa acara tersebut, merasa empati terhadap Hyoyeon, mencatat bahwa reaksinya dapat dimaklumi karena usianya yang masih muda saat itu. Hyoyeon debut saat usianya baru 17 tahun.
Meskipun awalnya merasa tidak percaya diri, Hyoyeon mengungkapkan bahwa akhirnya dia melupakan kekhawatiran tentang pahanya, hanya untuk menyadari suatu hari bahwa otot-ototnya mulai mengecil.
Yang mengejutkan, perubahan ini tidak disambut dengan baik olehnya, karena dia merasa menari menjadi lebih sulit tanpa kekuatan yang sebelumnya dia dapatkan dari otot-ototnya.
Mengatasi Permasalahan Body Shaming dan Terus Berkarya
Saat ini, sebagai idola K-Pop veteran di tahun ke-16 sebagai seorang penyanyi, Hyoyeon terus menari dengan penuh kekuatan, baik dengan paha berotot maupun tanpa. Dia baru-baru ini merilis lagu baru, “Picture,” yang menunjukkan kemampuan menarinya yang tak tergoyahkan, membuktikan bahwa dia telah melampaui komentar-komentar yang pernah mempengaruhinya secara mendalam.