6 Konsep K-pop yang Paling ‘Terlalu Banyak Digunakan’ yang Fans Tidak Ingin Melihat Lagi

Berikut adalah 6 konsep K-pop yang paling sering digunakan:

1. Senjata Mainan

Banyak penggemar K-pop mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap video musik yang menggunakan “senjata mainan” sebagai prop utama. Meskipun hal ini memberikan daya tarik tersendiri, terutama bagi video musik dengan konsep girl crush, tetapi hal ini membuat beberapa penonton merasa tidak nyaman.

Menurut para penggemar internasional, hal ini menyebabkan “trauma” bagi mereka yang tinggal di negara-negara dengan banyak kejadian penembakan.

2. Konsep Dunia Fantasi yang Membingungkan

Salah satu tren terkini dalam grup-grup K-pop adalah konsep dunia fantasi yang menarik. Salah satu contoh terpopuler adalah “KWANGYA” dari SM Entertainment.

Pada konsep ini, kata-kata dan karakter yang luar biasa diperkenalkan, seperti aespa yang memiliki ular black mamba dan naevis.

Beberapa penggemar mengeluh bahwa konsep ini terkadang terasa aneh karena terus-menerus menghasilkan lagu berdasarkan konsep dunia fantasi.

3. Konsep Remaja Barat

Banyak penggemar barat mengungkapkan rasa penyesalan mereka, mengatakan bahwa K-pop telah kehilangan keunikan dan vitalitas yang hanya dimiliki K-pop.

Daripada konsep yang murni dan polos seperti era K-pop yang lama, narasi “aku tidak peduli padamu” semakin sering digunakan saat ini, sehingga kehilangan karakteristik manis dari “cinta remaja”.

4. Konsep Santai

Beberapa grup generasi keempat seperti NewJeans cenderung menghadirkan melodi yang nyaman dan santai, menjauh dari suara elektronik dan EDM yang populer di antara grup generasi kedua dan ketiga.

Baru-baru ini, mereka menciptakan beberapa hits dengan konsep yang serupa seperti “Ditto,” “ASAP,” “Cool With You” dan lain-lain.

Walaupun banyak yang merasa hal ini segar, beberapa penggemar mengungkapkan rasa penyesalan bahwa akar ceria dan adiktif dari K-pop perlahan-lahan memudar.

5. Konsep Seragam Sekolah

Sejak era K-pop generasi pertama, konsep seragam sekolah menjadi tren. Namun, beberapa penggemar merasa bosan dengan konsep ini, terutama karena sebagian besar grup K-pop menggunakan seragam sekolah sebagai pakaian panggung mereka.

Yang membuatnya lebih buruk adalah bahwa sebagian besar seragam tersebut dimodifikasi agar sesuai dengan gaya yang seksi.

6. Konsep Balap

Penggemar internasional merasa negatif terhadap konsep balap. Banyak yang mengungkapkan kekecewaan mereka dengan munculnya adegan balap yang tidak berhubungan dengan lirik lagu.

Beberapa grup perempuan menyertakan mobil dan pakaian olahraga. Sayangnya, sebagian besar lirik lagu grup perempuan mengusung tema balap yang tidak cocok dengan lirik dan konsep lagu mereka.

Setelah membaca artikel ini, Anda mungkin sudah mendapatkan gambaran tentang beberapa konsep K-pop yang sering digunakan dan sering kali menjadi “bosan” bagi beberapa penggemar. Meskipun pengulangan konsep adalah hal yang wajar dalam industri musik, namun perlu diingat bahwa setiap grup K-pop memiliki keunikan dan daya tariknya sendiri. Jadi, mari kita tetap mendukung dan menghargai kerja keras para artis K-pop dalam menciptakan karya seni mereka yang unik.