WhatsApp Hadirkan Fitur Baru Channels: Cara Baru untuk Mendapatkan Informasi
WhatsApp, aplikasi pesan populer, telah memperkenalkan fitur baru bernama Channels. Fitur ini berupa layanan siaran satu arah seperti umpan berita di mana admin dapat mengirim teks, foto, video, stiker, dan jajak pendapat kepada pengikut. WhatsApp menyebut Channels sebagai “cara sederhana, handal, dan pribadi untuk menerima pembaruan penting dari orang dan organisasi” dengan memberikan contoh seperti hobi, tim olahraga, dan pembaruan dari instansi pemerintah setempat.
Fitur baru ini juga menawarkan privasi bagi pengguna. Informasi pribadi admin akan tetap terjaga dari pengikut seperti nomor telepon dan foto profil tidak ditampilkan. Selain itu, mengikuti channel tidak akan mengungkapkan nomor telepon pengguna kepada admin atau pengikut lainnya. Admin juga dapat memblokir tangkapan layar dan penerusan dari channel mereka.
WhatsApp akan membuat direktori di mana channel dapat ditemukan dan pengguna juga dapat mengaksesnya melalui tautan undangan. Admin dapat memutuskan siapa yang dapat mengikuti channel mereka dan apakah mereka ingin terdaftar dalam direktori atau tidak. Channels dapat ditemukan di tab baru yang disebut Updates, di mana status Anda dan setiap channel yang Anda ikuti akan berada, terpisah dari kotak obrolan Anda.
Namun, yang menarik perhatian adalah bahwa Channels tidak dienkripsi ujung-ke-ujung secara default. WhatsApp sedang menjelajahi opsi untuk mengenkripsi channel di masa depan. Riwayat channel disimpan di server WhatsApp selama maksimal 30 hari, dan perusahaan yang dimiliki Meta tersebut menyatakan akan menambahkan cara agar pembaruan hilang lebih cepat dari perangkat pengikut.
Awalnya, WhatsApp membawa Channels ke Kolombia dan Singapura bekerja sama dengan “organisasi global terkemuka dan organisasi tertentu”, dengan lebih banyak negara yang akan memperoleh pembuatan channel “dalam beberapa bulan mendatang.”
Perusahaan Elektronik Brasil Menghidupkan Kembali Sengketa Merek Dagang iPhone
Apple terlibat dalam sengketa merek dagang iPhone yang berlangsung lama di Brasil, yang dihidupkan kembali oleh IGB Electronica, perusahaan elektronik konsumen Brasil yang awalnya mendaftarkan nama “iPhone” pada tahun 2000. IGB Electronica berjuang selama beberapa tahun melawan Apple dalam upaya untuk mendapatkan hak eksklusif atas merek dagang “iPhone”, tetapi akhirnya kalah, dan sekarang kasus ini dibawa ke pengadilan lagi.
IGB Electronica mengklaim bahwa selama lima tahun terakhir, Apple tidak menggunakan merek dagang iPhone secara eksklusif di Brasil, melainkan menggunakan “Marca iPhone” atau “iPhone Marca Registrada”, yang terkadang diikuti oleh logo Apple. Oleh karena itu, IGB Electronica mengajukan gugatan untuk membatasi penggunaan merek dagang iPhone oleh Apple di Brazil.
Pada bulan Mei, Institut Kekayaan Intelektual Nasional Brasil (INPI) memutuskan bahwa merek dagang iPhone milik Apple tidak eksklusif di Brazil dan memungkinkan IGB Electronica untuk terus menggunakan merek dagang “iPhone” secara terbatas. Namun, Apple mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Sengketa merek dagang ini telah berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun, dan IGB Electronica sebelumnya telah menawarkan ponsel dengan merek iPhone di Brasil sejak tahun 2004. Namun, pada tahun 2013, Apple mengamankan hak eksklusif atas merek dagang iPhone di Brazil setelah memenangkan sengketa hukum.
Sengketa merek dagang yang panjang dan rumit ini menunjukkan betapa pentingnya merek dagang bagi perusahaan teknologi besar seperti Apple. Merek dagang adalah aset yang berharga bagi perusahaan dan melindunginya dari pesaing yang mencoba meniru atau menyalin produk mereka. Namun, sengketa merek dagang juga dapat menghasilkan biaya yang besar dan mengalihkan perhatian dari inovasi dan pengembangan produk yang sebenarnya.
Disarikan dari: Citation