Fitur Baru Apple Watch: Optimized Charge Limit
Apple Watch telah menjadi salah satu produk unggulan dari Apple yang dapat membantu penggunanya dalam berbagai hal, termasuk untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Selain itu, Apple Watch juga memiliki baterai yang cukup awet dan dapat bertahan hingga sekitar satu hari dengan penggunaan yang normal. Namun, pada awal tahun ini, Apple memperkenalkan fitur baru untuk Apple Watch bernama Optimized Charge Limit.
Fitur baru ini menggunakan machine learning untuk menganalisis penggunaan harian pengguna dan secara dinamis menetapkan batas maksimum pengisian baterai untuk Apple Watch. Fitur ini diperkenalkan pada Apple Watch Ultra dengan sistem operasi watchOS 9 dan kini akan menjadi bagian dari watchOS 10 yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Dengan Optimized Charge Limit, pengguna Apple Watch dapat menghindari penurunan kualitas baterai yang disebabkan oleh pengisian berlebihan. Fitur ini akan memprediksi berapa banyak daya baterai yang dibutuhkan pengguna pada hari tersebut dan hanya akan mengisi baterai hingga level yang cukup untuk kebutuhan tersebut. Sehingga, pada beberapa hari baterai Apple Watch mungkin akan terisi hingga 100%, namun pada hari lainnya hanya akan terisi 80% atau 90%.
Fitur ini tentunya sangat membantu bagi pengguna Apple Watch yang aktif dan sering menggunakan perangkat ini dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu, pengguna juga dapat membatalkan Optimized Charge Limit secara manual dengan memilih opsi “Charge to Full Now” saat mengisi daya baterai.
Perang Merek Dagang iPhone di Brasil Kembali Memanas
Apple telah terlibat dalam perselisihan merek dagang iPhone yang panjang di Brasil. Perselisihan ini kembali memanas setelah IGB Electronica, perusahaan elektronik konsumen Brasil yang pertama kali mendaftarkan nama “iPhone” pada tahun 2000, memutuskan untuk mengambil tindakan hukum terhadap Apple.
IGB Electronica telah berjuang selama beberapa tahun untuk mendapatkan hak eksklusif atas merek dagang “iPhone” di Brasil, namun akhirnya kalah dalam persidangan. Namun, perusahaan ini kembali mengambil tindakan hukum dengan mengajukan gugatan ke pengadilan Brasil.
Pada intinya, IGB Electronica berargumen bahwa merek dagang “iPhone” seharusnya menjadi milik mereka karena mereka telah mendaftarkan merek tersebut sebelum Apple memasarkan produk iPhone di Brasil. Namun, Apple berpendapat bahwa merek dagang “iPhone” seharusnya menjadi milik mereka karena mereka telah membeli hak atas merek tersebut dari perusahaan lain yang telah mendaftarkannya di seluruh dunia.
Perselisihan ini telah berlangsung selama lebih dari satu dekade dan belum ada kejelasan mengenai hasil akhirnya. Namun, yang pasti adalah perselisihan merek dagang ini akan terus memakan waktu dan biaya yang besar bagi kedua belah pihak.
Disarikan dari: Citation