Vodafone dan Three Merger Jaringan untuk Membentuk Operator Seluler Terbesar di Inggris Raya

Vodafone dan Three UK Sepakat Merger, Jadi Jaringan Seluler Terbesar di Inggris

Dua operator telepon seluler terkemuka di Inggris, Vodafone dan Three UK, telah sepakat untuk menggabungkan operasi mereka di Inggris. Jika disetujui oleh regulator, merger ini akan menjadikan mereka sebagai jaringan seluler terbesar di negara tersebut.

Saat ini, pemain terbesar di pasar seluler Inggris adalah Virgin Media O2, dengan sekitar 24 juta pelanggan, dan EE, yang memiliki 20 juta pengguna. Vodafone dan Three UK adalah perusahaan seluler terbesar ketiga dan keempat, namun dengan merger ini, mereka akan memiliki sekitar 27 juta pelanggan, melebihi pangsa pasar gabungan Virgin Media O2.

Namun, merger ini akan diperiksa oleh Competition and Markets Authority (CMA), khususnya untuk melihat apakah ini akan meningkatkan harga bagi pelanggan. Vodafone dan Three mengklaim bahwa kesepakatan ini akan “bagus bagi pelanggan, bagus bagi negara, bagus bagi persaingan,” namun CMA mungkin tidak melihat hal tersebut dengan cara yang sama.

Pada bulan Mei, badan pengawas persaingan yang sama telah memblokir persetujuan Inggris untuk pengambilalihan senilai $69 miliar oleh Microsoft terhadap Activision Blizzard. Karen Egan, kepala divisi mobile di perusahaan riset Enders Analysis, mengatakan kepada BBC News bahwa kesepakatan serupa di negara lain tidak menyebabkan kenaikan harga, namun dia juga menambahkan bahwa “pendekatan CMA yang tegas terhadap merger belakangan ini tidak menggairahkan.”

Serikat pekerja Unite, yang mewakili karyawan Vodafone dan Three, tidak setuju dengan merger ini. Mereka menganggap bahwa kesepakatan ini “sembrono” dan akan “mengakibatkan kenaikan tagihan bagi orang-orang dan berarti adanya pemutusan hubungan kerja.”

Vodafone sendiri telah mengumumkan rencana untuk melakukan pemangkasan 11.000 pekerjaan, dengan CEO dan CFO Margherita Della Valle mengakui pada bulan Mei bahwa “kinerjanya belum cukup baik.” Kedua perusahaan juga telah mengindikasikan pemangkasan pekerjaan tambahan dalam waktu lima tahun jika merger ini disetujui.

Persaingan Pasar Diperiksa oleh CMA

Competition and Markets Authority (CMA) akan memeriksa merger ini, khususnya untuk melihat dampaknya terhadap harga bagi pelanggan. Badan pengawas persaingan ini akan memastikan bahwa merger antara Vodafone dan Three UK tidak akan menyebabkan kenaikan harga yang merugikan bagi konsumen.

Meskipun Vodafone dan Three mengklaim bahwa merger ini akan meningkatkan persaingan dan memberikan manfaat bagi pelanggan dan negara, CMA tidak akan ragu untuk mengambil tindakan jika menemukan bahwa merger ini akan merugikan konsumen.

Sebelumnya, CMA telah memblokir pengambilalihan Microsoft terhadap Activision Blizzard, menunjukkan sikap tegasnya terhadap merger yang dapat merugikan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa CMA tidak akan memberikan izin dengan mudah jika merger ini dapat menyebabkan kenaikan harga atau merugikan konsumen.

Namun, Karen Egan dari Enders Analysis telah menunjukkan bahwa di negara lain, merger serupa tidak menghasilkan kenaikan harga. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis yang cermat dan objektif untuk menilai dampak merger ini terhadap persaingan pasar.

Dengan penggabungan operasi Vodafone dan Three UK, diharapkan akan terjadi peningkatan ekonomi skala yang akan memberikan manfaat bagi kedua perusahaan dan pelanggan mereka. Namun, penting untuk memastikan bahwa merger ini tidak akan mengakibatkan dominasi pasar yang berlebihan dan kenaikan harga yang merugikan konsumen.

CMA harus mempertimbangkan dengan cermat semua aspek merger ini sebelum membuat keputusan akhir. Mereka harus memastikan bahwa keputusan mereka akan menciptakan lingkungan persaingan yang sehat dan menguntungkan bagi konsumen, tanpa menimbulkan kenaikan harga yang tidak wajar.

Jika merger ini disetujui, akan menarik untuk melihat bagaimana Vodafone dan Three UK akan mengintegrasikan operasi mereka dan menciptakan jaringan seluler terbesar di Inggris. Hal ini dapat membawa perubahan besar dalam industri telekomunikasi di negara tersebut, dengan potensi untuk meningkatkan kualitas layanan dan inovasi bagi pelanggan. Namun, perlu diingat bahwa persaingan yang sehat dan harga yang terjangkau bagi konsumen harus tetap menjadi prioritas utama dalam proses merger ini.

Disarikan dari: Sumber