“Headset Terbaru dari Apple, Vision Pro, Hadir dengan Headband yang Bisa Dipertukarkan dan Penutup Cahaya”

Apple Rilis Headset Vision Pro dengan Banyak Pilihan Aksesoris

Apple baru saja meluncurkan headset Vision Pro, namun kabar burung yang beredar tentang banyaknya pilihan warna sepertinya tidak benar. Meskipun begitu, pengguna tetap dapat melakukan kustomisasi melalui aksesoris yang disediakan.

Salah satu aksesoris yang disebutkan adalah “Light Seal” yang dapat dipasang secara magnetis pada display headset. Fungsinya adalah untuk menutup rapat celah antara headset dan wajah pengguna, sehingga cahaya tidak masuk dan mengganggu pengalaman VR. Light Seal ini akan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran agar sesuai dengan bentuk wajah pengguna.

Selain itu, terdapat juga headband yang dapat dipasang pada bagian belakang kepala untuk menahan headset agar tidak mudah lepas. Headband ini dibuat dari bahan rajutan 3D yang fleksibel dan memiliki struktur berlekuk agar nyaman saat dipakai. Ukurannya dapat disesuaikan dengan dial yang disediakan.

Apple juga menyatakan bahwa pengguna dapat menukar headband dengan jenis yang berbeda, sehingga pengguna dapat memilih headband yang sesuai dengan selera mereka. Selain itu, Apple juga membuka peluang bagi pihak ketiga untuk membuat aksesoris tambahan seperti seal dan headband untuk Apple Vision.

Perusahaan Elektronik Brasil Berusaha Menghidupkan Kembali Sengketa Merek iPhone

Perusahaan elektronik Brasil, IGB Electronica, baru saja menghidupkan kembali sengketa merek iPhone yang sudah berlangsung lama dengan Apple. IGB Electronica pertama kali mendaftarkan merek “iPhone” pada tahun 2000 dan kemudian memperjuangkan hak eksklusif atas merek tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, upaya mereka akhirnya gagal dan hak merek iPhone tetap berada di tangan Apple. Namun, IGB Electronica tidak menyerah begitu saja dan kembali mengajukan sengketa merek tersebut ke pengadilan.

Sengketa merek ini menunjukkan betapa pentingnya merek bagi sebuah perusahaan. Merek yang kuat dapat membedakan produk dari pesaingnya dan membantu perusahaan dalam membangun citra yang kuat di mata konsumen. Namun, merek yang lemah atau sengketa merek dapat merusak citra perusahaan dan mengganggu pemasaran produk mereka.

Oleh karena itu, perusahaan harus sangat berhati-hati dalam memilih nama dan merek untuk produk mereka serta melindungi merek mereka secara hukum agar tidak terjadi sengketa seperti yang dialami oleh IGB Electronica dan Apple.

Dalam kasus sengketa merek iPhone, Apple akhirnya keluar sebagai pemenang. Namun, bagi perusahaan lain yang sedang mempertimbangkan untuk mendaftarkan merek baru, ada baiknya untuk melakukan riset terlebih dahulu dan memastikan bahwa merek tersebut tidak bertentangan dengan merek yang sudah ada.

Disarikan dari: Source