Apple Mengumumkan M2 Ultra Chip untuk Mac Pro dan Studio
Apple telah mengumumkan peluncuran Mac Pro dan Mac Studio baru yang menggunakan Apple silicon dan M2 Ultra chip. Ini menandakan bahwa transisi Apple dari teknologi chip Intel ke Apple-designed chips telah selesai. Mac pertama yang menggunakan Apple silicon diluncurkan pada 2020, dan tiga tahun kemudian, seluruh Mac sekarang menggunakan teknologi Apple.
Mac Pro adalah produk terakhir Apple yang masih menggunakan teknologi chip lama dari Intel, dan dengan peluncuran model M2 Ultra baru, versi Intel sudah dihentikan produksinya. Meskipun Apple masih menjual refurbished Intel Macs melalui toko online-nya, namun tidak ada produk baru yang menggunakan teknologi chip Intel.
M2 Ultra chip tersedia dalam Mac Pro dan Mac Studio, dan keduanya sudah bisa dipesan hari ini dan akan diluncurkan minggu depan. Mac Pro dengan M2 Ultra dihargai mulai dari $7,000, sedangkan Mac Studio dengan M2 Ultra dihargai mulai dari $4,000.
Dengan menggunakan teknologi chip Apple yang dirancang sendiri, Mac Pro dan Mac Studio baru menawarkan kinerja yang lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan versi Intel sebelumnya. Ini membuat Mac Pro dan Mac Studio menjadi pilihan yang lebih baik bagi para profesional kreatif dan pengguna Mac yang membutuhkan kinerja tinggi.
M2 Ultra chip juga membawa banyak inovasi baru ke Mac Pro dan Mac Studio. Chip baru ini menawarkan kecepatan pemrosesan yang lebih cepat, efisiensi daya yang lebih baik, dan dukungan terhadap teknologi baru seperti kamera dan pengenalan suara. Selain itu, M2 Ultra chip juga mampu menangani tugas-tugas berat seperti rendering grafis dan editing video dengan lebih cepat dan lebih efisien.
Dengan peluncuran Mac Pro dan Mac Studio baru, Apple terus menunjukkan keseriusannya dalam merancang teknologi chip yang canggih dan inovatif. Ini adalah bukti bahwa Apple berkomitmen untuk memberikan produk-produk berkualitas tinggi kepada pengguna Mac di seluruh dunia.
Sengketa Merek Dagang iPhone di Brasil
Baru-baru ini, Apple dilaporkan terlibat dalam sengketa panjang terkait merek dagang iPhone di Brasil. Sengketa ini melibatkan IGB Electronica, sebuah perusahaan elektronik konsumen Brasil yang pertama kali mendaftarkan nama “iPhone” pada tahun 2000.
IGB Electronica telah mempertahankan hak eksklusif atas merek dagang iPhone selama beberapa tahun. Namun, upaya mereka untuk mendapatkan merek dagang tersebut secara resmi akhirnya gagal setelah melalui serangkaian proses hukum yang panjang dengan Apple.
Saat ini, IGB Electronica telah membawa kasus merek dagang iPhone kembali ke pengadilan. Mereka mengklaim bahwa Apple telah melanggar hak mereka dengan menggunakan merek dagang iPhone di Brasil tanpa izin.
Apple telah merespons klaim dari IGB Electronica dengan menyatakan bahwa mereka telah membeli hak atas merek dagang iPhone di Brasil dari pemilik sahnya pada tahun 2013. Meskipun begitu, kasus ini masih akan diproses lebih lanjut di pengadilan.
Sementara itu, para analis mengamati bahwa sengketa ini kemungkinan tidak akan berdampak besar pada bisnis Apple di Brasil. Meskipun merek dagang iPhone adalah merek dagang yang sangat penting bagi Apple, namun bisnis Apple di Brasil relatif kecil dibandingkan dengan pasar global.
Namun, sengketa merek dagang iPhone di Brasil menunjukkan betapa pentingnya merek dagang bagi perusahaan teknologi besar seperti Apple. Ini juga menunjukkan betapa sulitnya menjaga merek dagang di negara-negara yang memiliki sistem hukum dan peraturan yang berbeda-beda.
Kasus merek dagang iPhone di Brasil juga mengingatkan kita bahwa perusahaan teknologi besar harus selalu berhati-hati dalam melindungi merek dagang dan hak kekayaan intelektual mereka di seluruh dunia. Ini adalah tantangan besar yang harus dihadapi oleh perusahaan teknologi besar seperti Apple di era digital yang semakin kompleks dan dinamis.
Disarikan dari: Sumber