Apple Soroti Fitur Aksesibilitas Vision Pro dengan Kontrol Kepala, Pergelangan Tangan, dan Jari Indeks

Apple Rilis Headset Baru yang Dilengkapi Fitur Aksesibilitas untuk Pengguna dengan Kebutuhan Khusus

Apple baru saja merilis headset terbarunya, Vision Pro, yang dikendalikan dengan gerakan mata dan tangan secara default. Namun, untuk pengguna dengan kebutuhan khusus, seperti orang dengan kebutuhan aksesibilitas, fitur seperti VoiceOver, Pointer Control, dan Dwell Control memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan visionOS dengan cara lain. Dalam sesi WWDC untuk pengembang, Apple memberikan lebih banyak detail tentang fitur-fitur ini.

Pointer Control akan memungkinkan Vision Pro dikendalikan berdasarkan posisi kepala, pergelangan tangan, atau jari telunjuk daripada pelacakan mata. Pengguna akan dapat menyesuaikan sensitivitas gerakan untuk memenuhi kebutuhan individual mereka.

Dwell Control akan memberikan opsi di layar untuk Tap, Scroll, Long Press, dan Drag, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan antarmuka tanpa menggunakan tangan mereka. Selain itu, ada juga Guided Access, fitur aksesibilitas yang akan meningkatkan fokus dengan membatasi visionOS pada satu aplikasi pada satu waktu. Tujuan fitur ini adalah untuk meminimalkan gangguan dengan memperkecil aplikasi latar belakang, menghapus elemen UI yang tidak penting, dan menekan peristiwa tombol perangkat keras yang dapat mengganggu.

VoiceOver, pembaca layar Apple, juga akan tersedia di Vision Pro. Pengguna akan dapat menyiapkan pintasan VoiceOver di aplikasi Pengaturan pada visionOS yang memungkinkan fitur diaktifkan dengan tekanan tiga kali pada Digital Crown.

Fitur-fitur aksesibilitas ini akan sangat membantu bagi pengguna dengan kebutuhan khusus untuk berinteraksi dengan Vision Pro. Selain itu, Apple juga merilis headset terbaru ini dengan harga yang terjangkau.

Dengan fitur-fitur aksesibilitas yang disediakan oleh Vision Pro, Apple menunjukkan komitmennya untuk mengakomodasi pengguna dengan kebutuhan khusus. Tidak hanya itu, fitur ini juga memungkinkan pengguna yang tidak dapat menggunakan gerakan mata dan tangan untuk tetap dapat menggunakan headset ini dengan cara yang berbeda.

Apple Terlibat dalam Sengketa Merek Dagang iPhone di Brazil

Apple telah terlibat dalam sengketa merek dagang iPhone yang berkepanjangan di Brazil. Sengketa ini dihidupkan kembali oleh IGB Electronica, sebuah perusahaan elektronik konsumen Brazil yang pertama kali mendaftarkan nama “iPhone” pada tahun 2000.

IGB Electronica telah berjuang dalam pertempuran multi-tahun dengan Apple dalam upaya untuk mendapatkan hak eksklusif atas merek dagang “iPhone”, namun akhirnya kalah dan sekarang kasus ini telah dibawa ke pengadilan lagi.

Sengketa ini menunjukkan betapa pentingnya merek dagang bagi perusahaan teknologi seperti Apple, dan betapa sulitnya mempertahankan hak atas merek dagang mereka di seluruh dunia. Meskipun Apple telah menang dalam sengketa ini, namun kasus ini menunjukkan betapa pentingnya untuk melindungi merek dagang dan memperjuangkan hak atas merek dagang yang sudah didaftarkan.

Apple telah menjadi salah satu merek dagang paling terkenal di dunia, dan merek dagang iPhone telah menjadi salah satu merek dagang paling terkenal di seluruh dunia. Namun, merek dagang ini juga menjadi sasaran serangan dari perusahaan lain yang mencoba untuk menggunakan merek dagang yang sama.

Dalam upaya untuk melindungi hak atas merek dagang mereka, Apple harus terus memperjuangkan hak mereka di seluruh dunia dan memastikan bahwa merek dagang mereka tidak disalahgunakan oleh orang lain. Dengan merek dagang yang kuat dan dilindungi dengan baik, Apple dapat terus menjadi salah satu merek teknologi terbesar di dunia.

Disarikan dari: Citation