Industri TV Berlangganan Mengalami Penurunan Terparah Sejak 1992
Industri televisi berlangganan dan streaming TV mengalami penurunan terparah sejak 1992 pada kuartal pertama tahun 2023. Menurut laporan dari MoffettNathanson, penetrasi TV berlangganan mencapai rekor terendah yaitu 58,5% di Amerika Serikat. Dari jumlah itu, TV kabel kehilangan 9,9% pelanggan, sementara basis pengguna TV satelit menurun sebesar 13,4%. Gabungan kedua jenis TV berlangganan tersebut hanya mencapai 75,5 juta rumah tangga yang berlangganan. Hal ini merupakan penurunan sebesar 7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Fenomena ini terjadi akibat peningkatan jumlah pengguna layanan streaming seperti Netflix dan Prime Video yang semakin populer dan relatif terjangkau. Selama pandemi COVID-19, banyak orang yang terpaksa menetap di rumah sehingga banyak memanfaatkan waktu dengan menonton acara televisi. Akibatnya, layanan streaming menjadi pilihan yang lebih menguntungkan dan praktis daripada memilih TV berlangganan yang relatif lebih mahal.
Comcast adalah pelaku terparah pada kuartal pertama tahun 2023 dengan 614.000 pelanggan yang hilang, sehingga total pelanggan menjadi 15,53 juta. Sementara itu, Dish Network mengalami penurunan sebesar 13,4% pada basis penggunanya.
YouTube TV: Satu-Satunya Outlier pada Kuartal Pertama Tahun 2023
Sementara kebanyakan platform TV berlangganan dan streaming TV mengalami penurunan pada kuartal pertama tahun 2023, YouTube TV malah berhasil bertumbuh pesat. Menurut laporan MoffettNathanson, YouTube TV berhasil menambahkan sekitar 300.000 pelanggan, sehingga total penggunanya mencapai sekitar 6,3 juta. Sementara itu, Hulu dan FuboTV kehilangan sekitar 100.000 dan 160.000 pengguna pada kuartal yang sama.
Menariknya, Google mengumumkan pada Juli 2022 bahwa YouTube TV memiliki lebih dari 5 juta pengguna, menjadikannya layanan streaming terbesar di Amerika Serikat. Berdasarkan angka terbaru, layanan ini menambahkan lagi 1,3 juta pelanggan sejak saat itu. Yang lebih menarik adalah YouTube TV berhasil mencapai prestasi ini meskipun harganya dua kali lipat lebih mahal daripada saat diluncurkan enam tahun yang lalu. Layanan ini berhasil mendapatkan hak streaming untuk NFL Sunday Ticket sehingga jumlah penggunanya diperkirakan akan semakin bertambah pada beberapa bulan mendatang.
Craig Moffett, analis senior dari MoffettNathanson, mengatakan bahwa kenaikan biaya siaran olahraga menjadi penyebab utama meningkatnya jumlah pelanggan yang memutuskan untuk berhenti berlangganan. Semakin tinggi harga yang ditawarkan, semakin banyak pelanggan yang berhenti berlangganan, sehingga memaksa distributor untuk menaikkan harga lagi. Dia yakin bahwa jaringan TV berlangganan akan kehilangan lebih banyak pelanggan dalam beberapa bulan mendatang. Namun, YouTube TV justru berhasil mempertahankan pengguna dan menambahkan lebih banyak pelanggan. Hal ini membuktikan bahwa layanan TV streaming masih berkembang dan mampu bersaing di pasar yang semakin ketat.
Disarikan dari: Link