Google Mengusulkan Perubahan pada Fitur Darurat SOS Android Menanggapi Panggilan Tidak Sengaja

Android Phones Kembali Buat Panggilan Darurat yang Tidak Disengaja

Panggilan darurat telah ada sejak lama, menghubungkan pengguna ponsel dengan layanan penyelamatan jiwa. Namun, baru-baru ini, smartphone dan perangkat wearable telah memberi kita beberapa cara baru yang keren untuk mengakses bantuan tersebut, seperti deteksi kecelakaan dan deteksi jatuh. Namun, terkadang sistem-sistem ini berjalan dengan tidak benar, seperti yang terjadi awal tahun ini ketika ponsel Android secara tidak sengaja melakukan panggilan 911 — dan sekarang, hal ini terjadi lagi.

Emergency SOS pertama kali hadir di Pixel dengan Android 12, dan Google menjadikannya sebagai persyaratan untuk OEM lainnya. Fitur ini ditujukan untuk memudahkan kontak dengan layanan darurat saat terjadi krisis dengan hanya menekan berulang kali tombol daya ponsel Anda — menekannya lebih dari 5 kali akan memulai hitungan mundur yang secara otomatis menelepon bantuan. Sayangnya, tindakan ini tampaknya terlalu mudah dilakukan secara tidak sengaja tanpa menyadari konsekuensinya.

Ketika ponsel Android secara tidak sengaja menghubungi layanan darurat, hal ini tidak hanya membebani pusat komunikasi dengan panggilan “bisu,” tetapi juga dapat menunda bantuan bagi mereka yang benar-benar membutuhkannya. Saat otoritas di seluruh dunia memperingatkan, Google menemukan dirinya dihadapkan dengan tugas untuk mengatasi masalah ini.

Dewan Kepala Kepolisian Nasional (National Police Chiefs Council) di Inggris berspekulasi bahwa jumlah panggilan 999 yang rekor ini, sebagian disebabkan oleh semakin mudahnya Emergency SOS tersedia di ponsel Android. Kepolisian di berbagai wilayah di Inggris, seperti Kepolisian Devon dan Cornwall, melaporkan bahwa panggilan bisu telah menghabiskan sumber daya yang signifikan, dengan setiap panggilan memakan waktu hingga 20 menit untuk ditangani.

Menanggapi kekhawatiran yang semakin meningkat, Google menjelaskan bahwa mereka mengharapkan produsen perangkat untuk merilis pembaruan untuk menyelesaikan masalah ini. Dalam percakapan dengan BBC, seorang juru bicara Google menjelaskan bahwa perusahaan akan membantu OEM untuk mencegah panggilan-panggilan ini dengan memberikan panduan dan sumber daya yang lebih banyak. Pengguna yang telah mengalami masalah ini didorong untuk mematikan fitur Emergency SOS.

Pakar Android, Mishaal Rahman, juga menyoroti sejauh mana masalah ini menyebar secara global, dengan mengacu pada peringatan dari Royal Canadian Mounted Police di British Columbia. Menurut European Emergency Number Association, masalah ini juga terjadi di sana, di mana anggota asosiasi tersebut melaporkan adanya lonjakan panggilan palsu Emergency SOS yang berasal dari perangkat Android.

Meskipun telah dilakukan pembaruan terbaru ke Android 13, masalah ini tampaknya masih berlanjut sejak diluncurkannya fitur Emergency SOS di Android 12.

Google Mencari Solusi untuk Masalah Panggilan Darurat yang Tidak Disengaja di Ponsel Android

Panggilan darurat yang tidak disengaja oleh ponsel Android telah menjadi masalah yang mendesak bagi otoritas di seluruh dunia. Panggilan-panggilan ini tidak hanya membebani pusat komunikasi darurat, tetapi juga dapat menunda bantuan bagi mereka yang membutuhkannya dengan segera. Google, sebagai pemilik sistem operasi Android, sekarang dituntut untuk mengatasi masalah ini.

Dewan Kepala Kepolisian Nasional di Inggris menunjukkan bahwa peningkatan jumlah panggilan 999 ini sebagian disebabkan oleh ketersediaan Emergency SOS di ponsel Android. Panggilan-panggilan yang tidak disengaja ini telah menghabiskan sumber daya polisi yang signifikan, dengan setiap panggilan memakan waktu hingga 20 menit untuk ditangani. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena dapat menunda respons darurat yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Google menyadari permasalahan ini dan berkomitmen untuk membantu produsen ponsel Android dalam menyelesaikan masalah ini. Mereka akan memberikan panduan dan sumber daya kepada produsen untuk mencegah terjadinya panggilan darurat yang tidak disengaja. Namun, tanggung jawab juga ada pada pengguna untuk mematikan fitur Emergency SOS jika mereka telah mengalami masalah panggilan darurat yang tidak disengaja.

Masalah ini juga terjadi di negara lain di seluruh dunia. Royal Canadian Mounted Police di British Columbia telah mengeluarkan peringatan terkait hal ini, dan anggota European Emergency Number Association juga melaporkan adanya lonjakan panggilan palsu Emergency SOS yang berasal dari perangkat Android. Masalah ini tampaknya tidak terbatas pada satu wilayah saja, melainkan telah menyebar secara global.

Meskipun telah dilakukan pembaruan ke Android 13, masalah ini masih berlanjut sejak diluncurkannya fitur Emergency SOS di Android 12. Google perlu segera menemukan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa panggilan darurat yang tidak disengaja tidak lagi terjadi pada ponsel Android. Keamanan dan kenyamanan pengguna harus menjadi prioritas utama dalam pengembangan dan penggunaan fitur-fitur baru di ponsel pintar.

Disarikan dari: Source