Hadirnya aplikasi Mixboard dari Georgia Institute of Technology’s Center for Music Technology telah mengubah cara pengguna membuat musik dengan mudah dan cepat tanpa harus memiliki pengalaman musik sebelumnya. Profesor Gil Weinberg dan tim mahasiswa berkualitas lainnya memimpin pengembangan aplikasi ini, yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mencampur lagu dari berbagai artis dan genre menjadi mashup yang menakjubkan.
Demokratisasi Produksi Musik
Menurut Profesor Weinberg, setiap orang memiliki potensi untuk menjadi kreatif dalam musik, bahkan jika mereka tidak memiliki pengetahuan teknis atau teori yang diperlukan untuk mengomposisikan lagu dari awal. Dengan Mixboard, semua kendala dihilangkan, dan individu diarahkan untuk membuat komposisi musik yang unik dengan mudah. Dengan menyediakan antarmuka yang intuitif dan mudah digunakan, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menempatkan lagu dalam konteks yang berbeda dan menciptakan sesuatu yang luar biasa.
Di balik Mixboard adalah mesin AI, yang membantu pengguna dalam menggabungkan lagu dengan mudah tanpa memerlukan pengetahuan teknis dan teori musik yang rumit. Aplikasi ini memanfaatkan perpustakaan pengambilan informasi musik bersumber terbuka, yang membantu menentukan elemen penting dari lagu seperti tempo, kunci, dan musik. Ini memungkinkan pengguna untuk mengkombinasikan komponen yang berbeda dari tiap lagu secara harmonis dalam hitungan detik. Selain itu, aplikasi ini dapat mencocokkan tempo dan merubah nada untuk memastikan integrasi harmonis.
Pengalaman Pengguna yang Positif
Dalam sebuah studi yang melibatkan 45 peserta berusia antara 18 dan 27 tahun, tim pengembang Mixboard meminta para peserta untuk menggunakan aplikasi selama 30 menit, kemudian mengikuti wawancara semi-terstruktur dan kuesioner terperinci. Hasilnya sangat positif, dengan pengguna menyatakan kegembiraannya karena berhasil membuat lagu unik melalui aplikasi ini.
Dalam menciptakan sebuah mashup di Mixboard, pengguna dapat men-drag-and drop empat lagu dari Spotify atau perpustakaan musik aplikasi ke segmen yang ditentukan, seperti vokal, bass, akor, dan drum, masing-masing dengan rentang waktu hingga 32 bar. Pengguna dapat mengikuti visualisasi saat aplikasi mencampurkan lagu yang dipilih, sehingga dapat menyaksikan pilihan musik mereka berbaur secara harmonis hanya dalam hitungan detik. Setelah selesai, pengguna dapat mengunduh dan berbagi lagu karya mereka dengan dunia.
Dalam waktu dekat, tim pengembang berencana untuk memperluas fungsionalitas Mixboard serta meningkatkan fungsinya di perangkat iOS. Mereka juga bermimpi untuk menjual Mixboard di pasaran, meskipun mereka masih menghadapi kendala lisensi daripada keterbatasan teknologi.
Dalam kesimpulannya, Mixboard adalah sebuah aplikasi yang mendemokratisasi produksi musik, menginspirasi kreativitas dan menyoroti keterkaitan musik di berbagai budaya dan wilayah. Dengan kemampuannya untuk menghubungkan genre, menggabungkan artis, dan memberdayakan individu, Mixboard siap mengubah cara kita merasakan dan berinteraksi dengan musik selamanya.
Disarikan dari: Citation