“PasGPT: LLM Dilatih dari Bocoran Kata Sandi untuk Membuat Kata Sandi yang Aman”

Teknologi Machine Learning Digunakan untuk Membobol Password

Keamanan data dan informasi menjadi hal yang sangat penting di era digital saat ini. Password menjadi salah satu cara yang paling umum digunakan untuk memastikan keamanan data dan informasi tersebut. Namun, password juga memiliki kelemahan dan rentan untuk dibobol oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, teknologi machine learning digunakan untuk membobol password dan meningkatkan keamanan data dan informasi.

Salah satu keuntungan dari machine learning adalah mampu mengidentifikasi karakteristik dan pola yang tersembunyi pada password yang dihasilkan oleh manusia. Hal ini memudahkan para peneliti untuk mengembangkan algoritma yang dapat membantu dalam menebak password atau menghitung kekuatan password.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari ETH Zürich, Swiss Data Science Center, dan SRI International di New York, mengembangkan model password-guessing bernama PassGPT menggunakan teknologi machine learning. Model ini dapat digunakan untuk menebak password yang sulit ditebak dengan akurasi tinggi. Dalam pengujian yang dilakukan, PassGPT mampu menebak 20% password yang sebelumnya tidak dapat ditebak oleh model password-guessing sejenis.

Selain itu, para peneliti juga menggunakan teknologi machine learning untuk mengukur kekuatan password. Mereka menemukan bahwa password yang dihasilkan oleh PassGPT lebih kompleks dan memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan password yang dihasilkan oleh model password-guessing sejenis.

Dalam pengembangan PassGPT, para peneliti juga menemukan bahwa teknologi machine learning dapat digunakan untuk meningkatkan keakuratan model password-strength estimator saat mengevaluasi kekuatan password. Dengan menggunakan password probability yang dihasilkan oleh PassGPT, para peneliti dapat meningkatkan akurasi penilaian kekuatan password.

Kelemahan Password dan Perlunya Teknologi Keamanan yang Lebih Baik

Meskipun password masih menjadi pilihan utama dalam menjaga keamanan data dan informasi, namun password juga memiliki kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Salah satu kelemahan utama dari password adalah mudah terkena serangan password leaks. Serangan ini dapat menyebabkan hacker mendapatkan akses ke sistem dan informasi yang diinginkan.

Selain itu, password juga menjadi masalah karena banyak orang yang menggunakan password yang sama untuk akun yang berbeda. Hal ini meningkatkan risiko keamanan data dan informasi mereka. Oleh karena itu, diperlukan teknologi keamanan yang lebih baik untuk mengatasi masalah ini.

Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah teknologi biometrik. Teknologi ini menggunakan pengenalan wajah, sidik jari, atau iris mata sebagai metode autentikasi. Teknologi biometrik lebih aman dan sulit untuk dipalsukan. Namun, teknologi ini masih memiliki beberapa kelemahan seperti biaya yang mahal dan tidak semua perangkat dapat mendukung teknologi ini.

Oleh karena itu, diperlukan pengembangan teknologi keamanan yang lebih baik dan terus menerus. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan teknologi keamanan yang telah ada dan memastikan bahwa data dan informasi tetap aman dan terlindungi. Selain itu, pengguna juga harus lebih berhati-hati dan memperhatikan keamanan password yang digunakan untuk mengakses akun-akun mereka.

Dalam kesimpulannya, teknologi machine learning dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan data dan informasi dengan membantu dalam menebak password dan mengukur kekuatan password. Namun, teknologi ini juga memiliki kelemahan dan masih perlu dikombinasikan dengan teknologi keamanan lainnya seperti teknologi biometrik untuk menciptakan solusi keamanan yang lebih baik dan efektif.

Disarikan dari: Sumber