YouTube bersama DeepMind menghadirkan model kecerdasan buatan (AI) terbaru bernama Flamingo. Model AI ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan pencarian video YouTube Shorts yang mirip dengan platform TikTok popular. Flamingo akan menjawab kebutuhan konten untuk ditambahkan dengan teks deskriptif dan judul yang bermakna agar pengguna mudah menemukan konten yang diinginkan.
Flamingo menggunakan model bahasa visual canggih untuk menghasilkan teks deskriptif dengan menganalisis frame awal video YouTube Shorts. Contohnya, model ini dapat menggambarkan adegan seperti “kucing bermain dengan bola wol.” Teks yang dihasilkan kemudian disimpan sebagai metadata, memungkinkan klasifikasi video lebih efisien dan memfasilitasi aksesibilitas mesin pencari.
Ratusan ribu video baru Shorts yang diunggah telah menjadi bukti keberhasilan Flamingo. YouTube berencana untuk secara bertahap mengimplementasikan teknologi ini di semua video Shorts, membuatnya lebih mudah ditemukan oleh penonton di seluruh dunia.
Penggabungan DeepMind dan Google Brain
Flamingo menyatakan sebagai kolaborasi terbaru antara DeepMind dan YouTube, memperkuat penggabungan DeepMind dan Google Brain menjadi kelompok bisnis AI yang terpadu, seperti yang diumumkan oleh Google pada April lalu. Kemitraan mereka sebelumnya antara lain menghasilkan pemanfaatan model AI DeepMind, MuZero, untuk meningkatkan codec VP9 YouTube, serta mengedukasi pembuat video tentang cara memaksimalkan pendapatan dengan mengalignasi iklan dengan kebijakan YouTube.
Kemitraan ini menghasilkan model label kualitas (LQM), memastikan label konten yang lebih akurat untuk presisi iklan yang lebih baik serta membangun kepercayaan di antara penonton, pembuat konten, dan pengiklan di platform.
Melanjutkan kolaborasi mereka, DeepMind dan YouTube bekerja sama meningkatkan pengalaman pengguna dengan memperkenalkan bab video. Pengembangan ini menghasilkan sistem AI yang mampu memproses transkripsi konten video dan audio secara otonom, memberikan saran untuk segmentasi dan judul bab.
Fitur revolusioner ini, yang dikenal sebagai AutoChapters, diumumkan oleh CEO Sundar Pichai selama Google I/O 2022. Dengan AutoChapters, pengguna tidak perlu lagi mencari bagian video yang panjang dengan susah payah, karena sistem AI dengan cepat mengidentifikasi bagian-bagian kunci. Fitur ini sudah digunakan pada 8 juta video, dan DeepMind berencana untuk memperluas implementasinya pada 80 juta video dalam waktu dekat.
Flamingo, Solusi Pencarian Video Lebih Akurat
Dalam konteks industri hiburan, Flamingo adalah bukti bahwa kemitraan antara platform online dan pengembang AI mampu menciptakan peningkatan dalam pencarian video. Meskipun masih harus terus diuji, Flamingo telah memperlihatkan potensi untuk meningkatkan pencarian video YouTube Shorts dengan cara yang lebih akurat.
Fitur ini dapat membantu pengguna mencari video yang mereka inginkan dengan lebih mudah dan lebih cepat. Pengguna dapat menghemat waktu yang sebelumnya terbuang hanya untuk mencari video yang relevan dengan apa yang mereka cari.
Dalam industri konten online yang semakin kompetitif, kehadiran fitur pencarian yang lebih akurat seperti Flamingo dapat menjadi keuntungan kompetitif bagi platform seperti YouTube dalam mempertahankan penggunanya.
Disarikan dari: Link