CEO OpenAI: Regulasi AI ‘Sangat Penting’

Perlu Regulasi untuk Teknologi Kecerdasan Buatan (AI)

Teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin berkembang dan semakin banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. AI memiliki potensi untuk membantu dalam menyelesaikan masalah besar seperti perubahan iklim dan kanker. Namun, AI juga memiliki risiko yang perlu dikendalikan.

CEO OpenAI, Sam Altman, mengemukakan pentingnya mengatur AI dalam sidang panel komite yudisial senat. Ia mengusulkan pemerintah untuk mempertimbangkan menerapkan persyaratan lisensi dan pengujian untuk model AI yang melebihi ambang batas tertentu dari kapabilitas. Altman menekankan pentingnya memastikan keamanan AI.

Senator Josh Hawley dan Richard Blumenthal mengakui sifat transformasional AI dan kebutuhan untuk memahami implikasinya untuk pemilihan, pekerjaan, dan keamanan. Blumenthal menunjukkan pengenalan audio menggunakan perangkat lunak kloning suara AI yang dilatih pada pidatonya, menunjukkan potensi teknologi itu.

Blumenthal memperingatkan berbagai risiko yang terkait dengan AI, termasuk deepfake, disinformasi bersenjata, diskriminasi, pelecehan, dan penipuan peniruan identitas. Ia juga menekankan potensi penggantian pekerja dalam menghadapi revolusi industri baru yang didorong oleh AI.

Pentingnya Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab dan Adil

Banyak ahli AI dan etiketis mengangkat kekhawatiran tentang penggunaan AI yang bertanggung jawab dan adil. Bekas peneliti Google, Dr. Timnit Gebru dan Meredith Whitaker, berpendapat bahwa adopsi cepat AI terlalu dibesar-besarkan dan gagal memberikan kebaikan sosial inheren.

Whitaker menyoroti konsentrasi kekuasaan pada beberapa perusahaan teknologi dan kemampuan mereka untuk membentuk lanskap sosial dan politik melalui teknologi AI. Ia mengekspresikan kekhawatiran tentang dinamika kekuasaan yang ada dan menekankan kebutuhan akan distribusi kemampuan AI yang lebih adil.

Whitaker memperingatkan tentang gagasan bahwa AI akan secara otomatis membawa kebaikan sosial atau akses yang sama untuk semua, dan bahwa ini adalah fantasi yang dipropagandakan untuk tujuan pemasaran. Ia menekankan pentingnya mengakui konsentrasi kekuasaan dan kebutuhan untuk memastikan bahwa AI dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

Ketika AI terus berkembang, percakapan tentang pengaturannya dan penyebaran yang bertanggung jawab semakin penting. Mengimbangi manfaat potensial dengan risiko dan memastikan akses dan distribusi teknologi AI yang adil adalah tantangan kunci yang harus dihadapi secara bersama oleh pembuat kebijakan, peneliti, dan pemimpin industri.

Kita harus mengembangkan regulasi yang tepat untuk AI agar dapat memaksimalkan potensi kebaikan sosial dan meminimalkan risiko buruk yang mungkin terjadi. Seiring dengan itu, kita juga perlu memastikan bahwa penggunaan AI dilakukan secara adil dan merata untuk kepentingan semua pihak.

Disarikan dari: Link